Mualaf Center UB merupakan organ penunjang kegiatan masjid untuk memberi wadah dan membina seseorang yang baru saja mengikuti ajaran Islam. James mengaku ingin mempelajari IsIam karena tertarik dengan ajaran kebaikannya.
"Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Orang tua saya juga sangat support apa yang menjadi keputusan saya," ujar James kepada Medcom.id, Kamis, 25 April 2024.
James mulai tertarik dengan Islam ketika berkenalan dengan Aisyah, seorang mahasiswi program magister Fakultas Teknik Pertanian (FTP) UB. Ia kenal dengan sosok Aisyah saat mengikuti program student exchange ketika duduk di bangku SMA.
"Setelah bertemu dengan Aisyah, kami mulai chatting lebih intens dan membahas mengenai ajaran Islam," ungkap dia.
Pengucapan ikrar dua kalimat syahadat ini dituntun oleh Samsul Arifin, dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) UB. Pengucapan ini disaksikan oleh saksi-saksi dari pengurus MRP maupun teman James.
Humas Masjid Raden Patah UB, Aulia Luqman Aziz, menyebut Mualaf Center tidak hanya dapat digunakan oleh sivitas akademika UB saja. Tetapi, seluruh masyarakat baik dalam negeri dan luar negeri.
"Semua masyarakat dapat menggunakan layanan dari MRP," jelas dia.
Masyarakat yang ingin menggunakan layanan Mualaf Center dapat langsung menghubungi pengurus MRP. Hingga saat ini, Masjid Raden Patah (MRP) UB telah memualafkan 58 orang dari seluruh Indonesia.
Baca juga: 6 Bidang Keilmuan di UB Masuk Pemeringkatan QS WUR by Subject 2024 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News