Ilustrasi mi instan. DOK Freepik
Ilustrasi mi instan. DOK Freepik

Sahur Makan Mi Instan, Dosen Unesa Ingatkan Bikin Cepat Haus dan Kembung

Renatha Swasty • 01 April 2024 16:09
Jakarta: Banyak umat muslim makan sahur dengan mi instan lantaran antara bangun tidur dan imsak terbatas. Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Rahmantio Adi, menyarankan tidak mengonsumsi mi rutin.
 
Tio mengatakan mi instan merupakan sumber karbohidrat sederhana yang mudah diserap tubuh. Namun, konsumsi mi instan perlu dihindari, terutama saat sahur karena tingginya kandungan natrium dan MSG yang dapat menyebabkan sensasi tidak nyaman di tubuh selama berpuasa.
 
"Konsumsi natrium berlebih ini bisa menjadikan seseorang cepat haus dan kadang kala juga menyebabkan rasa terbakar di dada dan kembung, apalagi untuk penderita lambung," jelas Tio dikutip dari laman unesa.ac.id, Senin, 1 April 2024.

Tio menuturkan vitamin yang terkandung dalam mi instan dapat rusak saat dimasak pada suhu tertentu. Sehingga, mengurangi nilai gizi setelah dimasak.
 
Dosen sekaligus dokter spesialis itu menyarankan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks lain di beberapa makanan lain. Dosen ilmu gizi Unesa, Aulia Putri Srie Wardani, juga mengingatkan kadar konsumsi natrium garam.
 
Dia menyebut konsumsi natrium dengan rekomendasi tidak melebihi 2000 mg natrium atau setara dengan 5 gram garam atau satu sendok teh garam per hari.
 
Berdasarkan pedoman yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan, satu porsi makanan harus mencakup karbohidrat, protein, dan serat. Berbeda dengan mi instan dalam kemasan, kandungan yang ada tidak seimbang seperti tinggi karbohidrat, tetapi rendah serat.
 
"Lihat kandungan gizi di belakang kemasan makanan instan, jika kandungan gizinya dinilai wajar, maka tidak masalah untuk dikonsumsi," ujar dia.
 
Aulia menyarankan bila kondisi terpaksa mengonsumsi mi instan untuk tidak menggunakan seluruh bumbunya saat disajikan. Takaran bumbu cukup setengahnya saja dapat mengurangi kadar natrium berlebih.
 
Selain itu, jika harus mengonsumsi makanan instan, pastikan mengombinasikannya dengan kandungan gizi lainnya, seperti sayuran sawi dan wortel.
 
"Jika perlu tambahkan kandungan protein seperti telur atau daging ayam, yang dapat meningkatkan asupan serat, vitamin, dan mineral," tutur dia.
 
Selain nasi, ada beberapa alternatif seperti oat atau gandum yang lebih disarankan ketimbang karbohidrat sederhana seperti mi instan. Kandungan pada alternatif itu dinilai cocok sebagai menu sahur dalam menjaga kesehatan tubuh dan menjalani puasa dengan lebih nyaman.
 
Baca juga: Rahasia Bugar dan Produkfif di Bulan Ramadan Ala Dosen Farmasi ITB

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan