Hari raya Idulfitri juga merupakan salah satu hari yang paling dinantikan umat Islam, karena pada hari raya Idulfitri umat Islam melakukan ibadah salat Idulfitri (salat Ied).
Namun, bagi sebagian perempuan, khususnya yang sedang mengalami menstruasi mungkin akan merasa sedih karena tidak bisa mengikuti salat Idulfitri saat Lebaran.
Meskipun sedang mengalami haid, bukan berarti perempuan haid tidak bisa melakukan amalan saat Idulfitri karena agama Islam mengajarkan perempuan haid tetap bisa mendapatkan pahala dan meraih keberkahan di hari yang suci ini.
Ada beberapa amalan yang tetap bisa dilakukan oleh perempuan meskipun sedang dalam kondisi haid lho! Berikut Medcom.id telah merangkum informasinya.
| Baca juga: Muslim Dunia Sambut Idulfitri, Dari Indonesia Hingga ke Portugal |
Amalan bagi Perempuan Haid saat Idulfitri
1. Mandi hari raya Idulfitri
Meski tidak salat, perempuan haid tetap dianjurkan mandi di hari raya Idulfitri, amalan ini bisa dilaksanakan karena terdapat pahala dan merupakan salah satu anjuran Nabi Muhammad SAW.“Bagi kalian para wanita yang sedang haid, tidak ada larangan untuk mandi sunnah. Hal ini malah baik dilakukan karena kita akan berkumpul bersama saat ibadah sholat Idul Fitri dalam keadaan suci dan juga bersih.”
2. Sarapan di hari raya Idulfitri
Saat hari raya Idulfitri, umat islam disunahkan untuk makan terlebih dahulu sebelum berangkat salat ied. Perempuan yang sedang haid juga dianjurkan untuk sarapan terlebih dahulu agar mendapat pahala.Hal ini juga telah dijelaskan dalam sebuah hadis yang berbunyi sebagai berikut: Abu Buraidah radhiyallahu'anhu mengatakan bahwa: "Nabi SAW tidak keluar rumah untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri melainkan setelah makan, tapi pada hari raya Idul Adha beliau tidak makan melainkan setelah menyembelih (hewan kurban)". (HR Tirmidzi dan Ibnu Khuzaimah)
3. Berdzikir
Amalan selanjutnya yang bisa dikerjakan perempuan haid adalah berdzikir. Berdzikir artinya mengingat Allah SWT agar dapat mendekatkan diri kepadaNya. Hal ini sebagaimana yang diceritakan oleh Ummu Athiyah ra.“Kami diperintahkan keluar pada hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, juga para gadis dan wanita pingitan. Wanita-wanita haid keluar rumah dan menempati posisi di belakang jamaah yang mengerjakan shalat, dan bertakbir bersama-sama mereka."
| Baca juga: Umat Islam Wajib Tahu! Ini 8 Amalan Sunah saat Hari Raya Idulfitri |
4. Mendengarkan khutbah salat Ied
Ulama besar sekaligus ahli fiqih, Imam As-Syaukani, menyampaikan anjuran Nabi Muhammad SAW. Dikatakan bahwa, para perempuan diminta untuk menghadiri sholat Ied, bahkan perempuan yang sedang haid dan perempuan yang sedang dipingit.Bahkan, Imam As-Syaukani berkata: “Ketahuilah bahwasanya Nabi SAW terus-menerus mengerjakan dua shalat Ied ini dan tidak pernah meninggalkannya satu pun dari beberapa Ied. Nabi SAW memerintahkan umatnya untuk keluar padanya, hingga menyuruh wanita, gadis-gadis pingitan dan wanita yang haid".
Meskipun begitu, Nabi Muhammad SAW tidak meminta perempuan yang sedang haid untuk ikut melaksanakan sholat Ied. Nabi Muhammad SAW hanya menganjurkan para perempuan tersebut melihat dari kejauhan dan ikut menyimak khutbah.
5. Mengenakan pakaian terbaik dan bersih
Amalan bagi wanita haid di Hari Raya Idulfitri adalah mengenakan pakaian bersih dan terbaik khususnya saat akan melaksanakan sholat Idul Fitri maupun Idul Adha.Hal ini seperti yang disampaikan dalam sebuah hadis berikut, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu berkata: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk memakai pakaian terbaik yang kami miliki dan menyembelih kurban termahal yang mampu kami sediakan." (HR. Hakim).
Namun, bagi perempuan muslimah memakai pakaian terbaik ini tidak dengan tujuan tabarruj (bersolek) dan tidak memakai parfum atau wangi-wangian yang mengundang perhatian laki-laki. Para perempuan Muslimah tetap harus mengenakan pakaian yang sopan dan menutup aurat.
6. Bersalawat
Amalan yang bisa dikerjakan oleh perempuan haid yang terakhir adalah bersalawat karena salawat merupakan amalan yang dapat dilakukan oleh semua orang.Salawat adalah puji-pujian yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW selaku utusan Allah. Kedua aktivitas ini pun bisa dilakukan kapan saja dan memiliki banyak keutamaan.
“Barang siapa di antara umatmu (Muhammad) yang bersalawat kepadamu sekali, maka Allah menuliskan baginya sepuluh kebaikan, menghapuskan dari dirinya sepuluh keburukan, meninggikannya sebanyak sepuluh derajat, dan mengembalikan kepadanya sepuluh derajat pula." (HR Ahmad).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id