Mahasiswa Program Pascasarjana UGM Andi Alfian menerima penghargaan Indonesia Netherlands Thesis Prize 2023. DOK UGM
Mahasiswa Program Pascasarjana UGM Andi Alfian menerima penghargaan Indonesia Netherlands Thesis Prize 2023. DOK UGM

Keren! Mahasiswa UGM Sabet Penghargaan Indonesia Netherlands Thesis Prize 2023

Renatha Swasty • 17 Oktober 2023 10:06
Jakarta: Mahasiswa program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) program studi Agama dan Lintas Budaya, Andi Alfian, menorehkan prestasi di tingkat internasional. Dia meraih penghargaan Indonesia Netherlands Thesis Prize 2023.
 
“Sangat bangga tentunya, setelah melalui dua tahapan seleksi yang cukup ketat akhirnya terpilih sebagai pemenang penghargaan Indonesia Netherlands Thesis 2023,” ucap Andi dikutip dari laman ugm.ac.id, Selasa, 17 Oktober 2023.
 
Penghargaan ini diberikan oleh The Indonesia Nederland Society (INS) bekerja sama dengan PPI Belanda, Nuffic Southeast Asia, dan Garuda Indonesia. Andi terpilih setelah menyisihkan 39 kandidat tesis dari berbagai universitas di Belanda dan Indonesia.

Dari seluruh tesis yang masuk tersebut diseleksi kembali dan lima tesis terbaik, yakni ditulis oleh Ana Viola Epping (Hanze University of Applied Sciences, Belanda), Sabrina Farah Salsabilla (IHE Delft, Belanda), Laksmita Hestirani (Universitas Indonesia), Steve Ariel Harutogu (Universitas Indonesia), dan Andi Alfian (Universitas Gadjah Mada).
 
Seleksi oleh juri yang terdiri atas ahli dari Belanda dan Indonesia, yakni Prof. Diana Suhardiman (KITLV, Leiden University), Prof. Bambang Hari Wibisono (UGM), Martin Drenth (University of Groningen), Indy Hardono (Nuffic Southeast Asia), dan Dr. Isti Hidayati (UGM).
 
Penghargaan Indonesia Netherlands Thesis Prize 2023 diterima Andi atas tesisnya yang berjudul Eco-relational Citizenship: Perspectives from Bara and Cindakko Indigenous Communities of Sulawesi, Indonesia. Tesis yang ditulis Andi mengkaji tentang pengetahuan adat komunitas Bara dan Cindakko di Sulawesi Selatan melalui studi etnografi.
 
Hasil riset berhasil memproduksi pengetahuan khsusunya terkait konsep kewargaan eko-relasional yang menekankan pada hubungan tak terpisahkan antara kewargaan masyarakat adat (sosial-politik) dengan alam yang mereka tempati (ekologis-religius).
 
Lewat konsep kewargaan eko-relasional, Andi mengajukan upaya untuk melampaui kecenderungan dualistik-hirarkikal-antroposentrik, memisahkan manusia dan non-manusia yang marak dalam praktik dan diskursus demokrasi dan lingkungan.
 
“Konsep kewargaan eko-relasional dari pengetahuan adat Bara dan Cindakko ini dapat mengatasi pemisahan itu dan mempromosikan kewargaan yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan,” papar pendiri Sekolah Anak Muda ini.
 
Tesis Andi juga menawarkan voluntarisme sebagai salah satu pendekatan atau strategi alternatif yang bisa digunakan untuk pengembangan kewargaan masyarakat adat atau kewargaan eko-relasional. Hal tersebut dapat mengakomodasi pengetahuan adat dalam pengembangan.
 
Sehingga, praktik pengembangan tidak mencerabuti masyarakat adat dari konteks aset yang dimiliki masyarakat adat. Sebagai pemenang penghargaan Indonesia Netherlands Thesis Prize 2023, Andi diberi kesempatan memperesentasikan tesisnya di sejumlah kampus di Belanda.
 
Baca juga: Mahasiswa UGM Sulap Daun Sukun Jadi Obat Kumur

Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan