"Bagaimana kita bisa menghadapi 100 tahun ke depan. Karena di depan itu kan suatu pertarungan yang luar biasa, sehingga kita harapkan rektor itu bisa melihat ke depan," kata Sigit dalam konferensi pers Pemilihan Rektor Universitas Indonesia periode Tahun 2024-2029 di Kampus UI Salemba, Jakarta, Selasa, 25 Juni 2024.
Dia menuturkan sebagai pemimpin Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), rektor UI juga mesti bisa mencari sumber pembiayaan pendidikan. Sumber tersebut harus di luar dari pemasukan yang diterima dari mahasiswa melalui Uang Kuliah Tunggal (UKT).
"Bisa melalui kerja sama industri, kerja sama antar perguruan tinggi di luar negeri, ini juga sekaligus mewujudkan kompetensi yang kita harapkan ke depan," tutur dia.
Pendaftaran calon Rektor UI periode 2024-2029 dibuka pada 15 Juli-3 Agustus 2024. Pendaftaran melalui daring di laman https://pemilihanrektor.ui.ac.id/.
"Dari penyaringan awal akan didapatkan minimal 20 kandidat," kata Ketua Panitia Khusus Pemilihan Rektor UI, Bambang Wibawarta.
Kemudian, dari 20 kandidat itu akan diseleksi kembali menjadi tujuh orang, selanjutnya akan didapatkan tiga kandidat terakhir. "Semua proses ini akan melibatkan MWA (Majelis Wakil Amanat) dan berbagai unsur lainnya, termasuk mahasiswa," ungkap dia.
Adapun tiga kadidat terakhir bakal dipilih satu calon rektor melalui sistem pemungutan suara. Bambang mengatakan calon dengan suara terbanyak akan ditetapkan sebagai rektor terpilih.
"Dan nanti finish-nya kurang lebih adalah saat ini ditetapkan sekitar tanggal 26 September 2024. Di mana pada 4 Desember ada serah terima jabatan antara rektor terpilih dengan rektor saat ini," tutur dia.
Baca juga: UI Mencari Rektor Baru, Ini Kriterianya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News