Pria berusia 69 tahun itu menamatkan studi Magister di Departemen Manajemen Teknologi Sekolah Interdisiplin Manajemen dan Teknologi (SIMT) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Helmi berhasil lulus di usia 69 tahun 8 bulan dan dinobatkan sebagai wisudawan tertua pada Wisuda ke-127 ITS.
Pria yang hobi berkuliah itu telah menekuni bidang konstruksi Indonesia selama 35 tahun. Dia mengungkapkan, setelah era reformasi, peraturan dalam bidang konstruksi terus mengalami perubahan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Dari situ, saya merasa terpacu untuk memperbarui ilmu yang saya miliki, yakni dengan menempuh perkuliahan kembali,” beber Helmi dikutip dari laman its.ac.id, Jumat, 31 Maret 2023.
Tidak tanggung-tanggung, gelar MT yang didapatnya di wisuda kali ini berhasil menggenapkan gelar magisternya yang ke-10. Tak hanya itu, laki-laki kelahiran Tanjung Pinang ini juga diketahui telah menyandang dua gelar Doktor.
“Dengan terus menuntut ilmu, ada banyak kesempatan yang terbuka bagi saya, salah satunya dalam bergaul dengan rekan yang lebih muda,” ungkap dia.
Laki-laki yang mengabdi selama 30 tahun di Pekerjaan Umum Bina Marga ini mengatakan peluang kariernya terbuka lantaran terus belajar hingga lanjut usia. Meski sudah resmi pensiun sejak lima tahun lalu, dia masih bekerja dengan kontrak tahunan sebagai asesor instruktur.
“Ilmu Manajemen Proyek yang saya dapatkan selama perkuliahan sangat mendukung profesi saya sekarang,” ujar dia.
Helmi mengaku menjalani perkuliahan daring di kala pandemi covid-19 menjadi tantangan tersendiri. Dia terkadang cukup sulit mengikuti perkembangan teknologi dalam dunia perkuliahan, terlebih di usianya sekarang.
“Beruntungnya, kebersamaan dengan mahasiswa magister lain membuat saya merasa terbantu,” ujar laki-laki yang memiliki hobi bersepeda ini.
Helmi mengangkat tesis berjudul Analisis Pengaruh Protokol Pencegahan Penyebaran Covid-19 terhadap Keterpaparan Pekerja Konstruksi untuk menyelesaikan studi magisternya. Dalam penelitiannya, ia mengungkapkan keprihatinan terhadap banyaknya pekerja di sektor konstruksi yang terdampak pandemi covid-19.
“Mobilitas tenaga kerja di konstruksi sangat dinamis sehingga rentan terhadap risiko kesehatan terinfeksi covid-19,” ujar dia.
Dia berhasil merampungkan penelitiannya dengan bimbingan dari Ir I Putu Artama Wiguna MT PhD. “Ilmu bak investasi berharga yang harus kita tanam dan tumbuhkan. Kemudian, hasilnya dapat kita panen agar bermanfaat bagi orang lain,” ujar dia.
Baca juga: Pengumuman SNBP, 1.331 Calon Mahasiswa Baru Diterima di ITS |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id