"Kalau pendidikan tidak ada tes dan diganti minat bakat, banyak kecurangan. Ada UN saja, mohon maaf guru dan murid nyari soal jawaban, nyari bocoran," kata Ujang di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu, 20 Maret 2019.
Ujang menilai, adanya perbedaan kebijakan pendidikan dari pemerintah bisa memunculkan persoalan baru. Pendidikan di Indonesia dinilai bakal lebih tal teratur. Lagipula, kata dia, kebijakan adanya UN sudah ada sejak lama, termasuk era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
"Jangan sampai kebijakan Pak SBY dan Pak Jokowi dirubah. Ini memunculkan persoalan, tidak ada kesinambungan kebijakan. Yang ada makin ruwet," terang Ujang.
Ujang khawatir bila Indonesia tak memiliki standar kompetensi pendidikan, putra-putri bangsa sulit mampu bersaing. Sebab, tes seperti UN penting untuk mengukur kompetensi siswa.
"Kalau enggak ada tes, enggak ada perjuangan kerja kelas untuk mempelajari matematika, fisika dan sebagainya. Bagaimana dalam konteks persaingan dunia?," ucap Dosen Universitas Al Azhar itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News