Jakarta: Universitas Terbuka menjalin kerja sama dengan Pemerintah Timor Leste, utamanya dalam peningkatan kualitas dan kualifikasi pendidikan guru di Negara tersebut. Diketahui, kualifikasi mayoritas guru di Timor Leste masih di jenjang D3.
Namun dalam upaya meningkatkan kualifikasi guru menjadi S1, Timor Leste menghadapi sejumlah kendala. Di antaranya kondisi yang tidak memungkinkan guru untuk kuliah secara on site di luar negeri seperti di Indonesia yang memaksa guru meninggalkan kelas.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di Timor Leste, Ikhfan Haris mengatakan, peningkatan kualitas guru di Timor Leste kini sedang menjadi salah satu bagian dari upaya meningkatkan kualitas SDM di Negara tersebut. Peningkatan kualitas guru menjadi penting, mengingat saat ini, sebagian besar guru di Timor Leste masih berkualifikasi pendidikan D3.
Baca juga: Usia 49 Tahun, Kris Dayanti Tempuh Studi S1 di UT |
Untuk itulah Timor Leste menggandeng Universitas Terbuka, untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam meningkatkan kualifikasi guru tersebut. "Sejujurnya sudah banyak sekali perguruan tinggi yang menawarkan untuk kerja sama, tapi kalau guru-guru kuliah on site ke Indonesia, dilema nanti kelas akan kosong. Untuk itu kami menggandeng UT. UT yang paling cocok karena bisa kuliah daring," kata Ikhfan saat jumpa pers di sela-sela Seminar Wisuda Universitas Terbuka Tahun Akademik 2024/2025 Genap Wilayah 2, di Kampus Universitas Terbuka, Senin, 14 Juli 2025.
Saat ini sebanyak 116 guru dari Timor Leste akan menempuh pendidikan S1 di UT. Atase Pendidikan Timor Leste untuk Indonesia, Jaime Andre Simoes berharap kerja sama dengan UT dapat ditingkatkan ke depannya. "Karena kalau pendidikan mau maju, kualitas belajarnya harus bagus," ujarnya.
Rektor UT, Mohammad Yunus mengatakan, program ini juga diperkuat dengan penandatanganan perjanjian kerja sama strategis antara UT dan dua mitra utama: BRI Timor Leste serta Telkomcel.
"Ini adalah momen bersejarah bagi UT, sekaligus komitmen nyata dalam membangun pendidikan berkualitas di Timor Leste," tegas Yunus.
Acara dilanjutkan dengan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Universitas Terbuka dengan 2 (dua) mitra yaitu UT dengan BRI Timor Leste serta UT dengan Telkomcel.
Baca juga: Dari Sragen Menembus Batas, Doktor Termuda IPB Lahirkan Inovasi untuk Lingkungan |
Penandatanganan dilakukan Rektor UT, Mohamad Yunus yang diwakili oleh Plt. Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Bisnis, Rahmat Budiman dan General Manajer BRI Timor Leste, Roby Firmansyah Sastraatmadja.
Adapun ruang lingkup PKS di antaranya penyediaan layanan pembayaran, dukungan sumber daya dalam pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, integrasi sistem informasi, sosialisasi dan edukasi, dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Adapun ruang lingkup PKS di antaranya peningkatan jaringan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) melalui SIM Telkomcel untuk mahasiswa, pemanfaatan sarana dan prasarana, pengembangan SDM melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, dan sosialisasi dan promosi bersama mengenai pendidikan tinggi jarak jauh
Sisi inspiratif dan berprestasi turut dihadirkan lewat penampilan Jingga Vanessa, mahasiswa UT Lampung yang juga Juara 1 Kontes Ambyar Indonesia 2024. Penampilannya memberi warna tersendiri, menyatukan semangat akademik dan seni dalam harmoni.
Dalam momentum ini pula, UT memperkenalkan sejumlah wisudawan inspiratif, yaitu wisudawan terbaik, wisudawan tertua, dan wisudawan termuda sebagai berikut.
- Wisudawan Terbaik: Muhammad Wahyu Ihsan, asal UT Bogor, dari Program Studi Ilmu Administrasi Negara, dengan IPK 4,00 Predikat dengan Pujian
- Wisudawan Berdedikasi: Sonya Sovitje Pattipeilohy, asal UT Yogyakarta, yang berusia 63 tahun
- Wisudawan Termuda: Mechy Viora Cahya Rini, asal UT Palembang, yang berusia 21 tahun
Sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia yang mengusung sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), UT telah menjadi rumah bagi lebih dari 676.000 mahasiswa aktif dari seluruh pelosok nusantara dan luar negeri. UT menawarkan 4 (empat) Fakultas, (FEB. FHISIP, FST, FKIP), dan Sekolah Pascasarjana (SPs) dengan sistem belajar fleksibel berbasis teknologi.
UT juga telah menghasilkan hampir 3 juta alumni yang berkiprah di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, birokrasi, hingga kewirausahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di