Ia menempuh jalan pendidikan vokasi, mulai dari SMK sampai dengan kursus di lembaga kursus dan pelatihan (LKP) untuk mengasah keterampilannya. Kekonsistenannya berbuah manis hingga mewujudkan mimpinya memiliki bengkel motor.
Setelah menempuh pendidikan di SMKN 1 Pangkalan Lesung program keahlian Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM), ia terjun kembali di dunia otomotif dengan kursus. Melalui program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) di LKP Riau Cipta Mekanik (RCM), Pekanbaru, Riau, Zaid dapat mengasah keterampilannya.
“Saya dari SMK langsung kursus, karena pengin punya bengkel sendiri tapi belum ada modal. Untungnya ada program PKW yang gratis,” ungkap Zaid dikutip dari laman Vokasi Kemdikbud, Jumat, 27 September 2024.
Menurutnya, pendidikan vokasi dapat memfasilitasi minat dan bakat di bidang otomotif. Sukses belajar di SMK, ia sangat menekuni praktik di LKP dengan program PKW.
Di kursus, ia mendapatkan kesempatan berhadapan langsung dengan pelanggan melalui project based learning (PBL). “Di LKP RCM, kami peserta didik diharuskan untuk membuka servis dan ganti oli ke masyarakat. Dari situ, melatih keterampilan teknis sekaligus pelayanan juga. Jadi, pas buka usaha nggak kaget lagi,” beber dia.
Tiga bulan menjadi pengalaman berharga bagi Zaid mengikuti program PKW. Ia dapat membuka rintisan usaha bengkel sendiri di pelataran rumahnya di Pelalawan dengan bekal yang sangat mumpuni.
Tak hanya itu, modal beberapa peralatan yang lengkap dari program PKW membuatnya sangat mudah membuka rintisan usaha. “Enak, tinggal buka usaha saja. Saya dapat kompresor, gerinda, berbagai kunci, sparepart, pokoknya lengkap,” ungkap Zaid.
Usaha yang ia buka sejak 2023 mulai membuahkan hasil. Berawal dari 1-2 motor perhari, kini sudah bisa menyervis ringan sampai dengan 8-10 motor per hari. Bengkel Zaid selalu mendapatkan pelanggan baru yang sekadar lewat, bahkan pelanggan tetap dengan mengutamakan pelayanan yang ramah.
Dikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit, Zaid percaya pepatah tersebut. Di awal merintis, ia hanya mendapatkan omzet sekitar Rp1-2 juta saja.
Namun, dalam beberapa bulan terakhir, kini omzetnya sudah menyentuh angka Rp10 juta. Tiga kali lebih besar dibandingkan dengan UMK Pelalawan yang hanya mencapai angka Rp3 juta.
“Alhamdulillah, saya tidak pernah menyangka bisa sampai di tahap ini. Dulu, bengkel hanya tempat saya nongkrong, sekarang sudah jadi sumber penghasilan utama bagi saya,” ujar Zaid.
Dia juga dapat meningkatkan perkeonomian keluarga dari hasil bengkelnya. Ia sudah membuktikan kepada kedua orang tuanya, dari bengkel mendapatkan pundi-pundi rupiah.
Kisah Zaid bukan cuma cara ia membangun bengkelnya, tetapi juga keberanian mengambil langkah di bidang yang diminatinya. "Banyak yang bilang pendidikan vokasi itu pilihannya terbatas, tapi sebenarnya justru di sana kita bisa belajar keterampilan yang langsung bisa diterapkan di dunia kerja," kata Zaid.
Zaid berharap kisahnya dapat menginspirasi generasi muda lainnya, terutama yang masih ragu mengambil jalur vokasi. “Kunci sukses itu bukan seberapa cepat kita berhasil, tapi seberapa tekun kita mengejar apa yang kita cintai,” pesan dia.
Baca juga: Cerita Rafly Ikut Kursus Perhotelan Bawa Kehidupan Lebih Baik |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id