Rangkuman perjalanan seabad Observatorium Bosscha dalam prangko didesain oleh dosen Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB) Triyadi Guntur Wiratmo. Guntur yang juga seniman profesional sering berkarya di pameran skala nasional dan internasional.
Kiprahnya dalam mendesain prangko sudah terbukti pada 2016 yang menghasilkan karya prangko Gerhana. Guntur mencoba kembali mengeksiskan prangko yang saat ini sudah jarang digunakan dan sebagai penanda peristiwa penting atau sejarah.
Guntur mengaku terharu dan bangga ketika diminta langsung oleh Kepala Observatorium Bosscha Premana Premadi mendesain prangko sebagai peringatan 100 tahun Observatorium Bosscha. Pengerjaannya memakan waktu tergolong singkat yakni empat bulan namun menghasilkan desain luar biasa dan sangat bermakna.
Tokoh penting dan tamu undangan dimanjakan dengan desain prangko karya Guntur sebagai buah tangan dari acara Perayaan 100 tahun Observatorium Bosscha.
Guntur memaknai perayaan 100 tahun Observatorium Bosscha ke dalam tiga keping prangko. Keping prangko pertama bercerita tentang sejarah yang digambarkan oleh sosok Bosscha sebagai pendiri dan penyandang dana utama dari bangunan observatorium serta ada ilustrasi awal konstruksi kubah dari Observatorium Bosscha.
Dalam pembuatan keping pertama, Guntur menceritakan kesulitannya menggambar sosok Bosscha. Sebab, dia hanya berbekal dokumentasi lama dari Bosscha.
“Kendala yang saya alami saat melukiskan wajah Bosscha. Akhirnya saya memutuskan untuk menggambarkan sosoknya yang sedang menengadah ke langit,” ungkap Guntur dikutip dari laman itb.ac.id, Rabu, 1 Februari 2023.
Keping kedua bercerita tentang peranan Observatorium Bosscha yang sangat signifikan terutama di belahan bumi selatan. Sebab, memiliki keunikan berada di khatulistiwa yang bisa melihat ke selatan dan utara.
Posisi ini membuat Observatorium Bosscha memiliki banyak informasi-informasi penting tentang keastronomian dan diinformasikan ke seluruh dunia selama 100 tahun ini. Hal ini divisualisasikan sebagai galaksi bimasakti.
Keping ketiga bercerita tentang keeksisan ratusan tahun ke depan. Peran observatorium bosscha akan terus berlangsung sebagai pengembangan keilmuan astronomi dan kemanusiaan.
Guntur mengilustrasikan dengan sosok genderless yang mengamati benda langit. Hal ini bermaksud sebagai ilustrasi perenungan sosok diri masing-masing dan mencoba memahami peran kita di alam semesta.
Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Observatorium Bosscha Hadir untuk Memberi Jawaban Masa Depan Manusia |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News