Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, mengatakan pemerintah merancang agar pelaksanaan Tridarma di perguruan tinggi dibuat lebih fleksibel. Setiap perguruan tinggi dapat memilih darma sesuai fokusnya.
“Kalau sekarang semua perguruan tinggi harus seolah-olah super, excellent di pendidikan, di penelitian, dan pengabdian masyarakat,” kata Anindito dalam taklimat media bersama Fortadikbud di Jakarta, Senin, 12 September 2022.
Pria yang karib disapa Nino itu menyatakan penerapan Tridarma bersamaan dapat membuat perguruan tinggi terbebani tuntutan yang sangat tinggi. Baik tuntutan penelitian, melayani pendidikan, hingga pengabdian kepada masyarakat.
“Jadinya perguruan tinggi tidak berkembang optimal. Padahal mungkin perguruan tinggi itu misi utamanya adalah pengajaran, pendidikan. Dan itu tidak masalah seharusnya. Kalau dia dibebani tuntutan yang sangat tinggi untuk hebat di pengabdian dan penelitian masyarakat juga, justru misi utamanya bisa tidak tercapai," kata Nino.
Sebaliknya, universitas yang berorientasi pada pengembangan ilmu dan penelitian dibebani melayani pendidikan dan pengabdian masyarakat yang besar. "Ini menjadikan mereka kurang optimal dalam pengembangan inovasi, pengembangan ilmu teknologi,” tutur dia.
Nino mengatakan dalam RUU Sisdiknas tiap perguruan tinggi bisa memilih fokus ke salah satu Tridarma. Meski, tetap harus menjalankan ketiganya keseluruhan.
“Tetapi tidak harus ditagih dengan tuntutan yang tinggi di ketiganya. Dengan harapan, perguruan tinggi nanti bisa excellence untuk misi mereka yang menjadi fokus mereka,” ujar dia.
| Baca juga: Kemendikbudristek Serahkan Draf RUU Sisdiknas Versi 'Agustus' ke DPR |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News