1. Sektor Ekonomi Australia Kuat
Dilansir dari laman IDP, Australia menjadi negara yang relatif aman dari sisi perekonomian di antara sejumlah negara maju. Salah satu indikatornya, rendahnya tingkat pengangguran dan inflasinya.2. Memiliki Kota Paling Layak Huni di Dunia
Tidak hanya satu, namun Australia memiliki emoat dari 10 kota yang masuk kategori layak huni di dunia. Data ini dikeluarkan oleh The Economist Intelligence Unit's 2018, di mana 3 dari 10 kota paling layak huni berada di Australia.Bahkan selama tujuh tahun berturut-turut, Melbourne juga menduduki peringkat teratas. Tiga kota Australia lainnya dalam top 10 adalah Adelaide, Sydney, dan Perth. Penilaian ini mempertimbangkan sejumlah faktor, di antaranya perawatan kesehatan, budaya dan lingkungan, juga pendidikan dan infrastruktur.
3. Kampus Kelas Dunia
Australia telah menjadi rumah bagi sejumlah perguruan tinggi ternama di dunia. Setidaknya, 20 universitas Australia berada di peringkat 400 terbaik dunia versi QS World University Ranking 2018.4. Banyak Pilihan Program Studi
Perguruan Tinggi di Australia menawarkan beragam prodi dan pilihan gelar pendidikan untuk mahasiswanya. Ini juga yang menjadi magnet bagi pelajar internasional datang ke Australia.Tidak hanya itu, pilihan lembaga pendidikan di negara ini juga terbilang beragam. Mulai dari universitas, perguruan tinggi, kejuruan atau vokasi, hingga lembaga pendidikan bahasa yang disesuaikan dengan jurusan kuliah yang akan diambil calon mahasiswa.
Ditambah lagi, prodi yang ditawarkan kampus-kampus Australias biasanya sangat dinamis, sehingga pilihan prodinya memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan dibutuhkan dunia kerja saat ini.
5. Kesempatan Bekerja Setelah Lulus Kuliah
Bagi mahasiswa yang kuliah di Australia, diperbolehkan kuliah sambil nyambi bekerja selama 40 jam setiap dua minggunya. Kebijakan ini membuat jebolan Autralia memiliki skill dan pengalaman kerja di luar negeri yang lebih baik dibandingkan mahasiswa dari negara lain.Bahkan setelah lulus, mahasiswa diperbolehkan bekerja secara temporer dengan menggunakan Temporary Graduate Visa (subclass 485) yang bisa dipakai untuk lulusan sarjana hingga doktoral di Australia.
6. Standar Kualitas
Australia memiliki badan pengawas dan kualitas nasional untuk pendidikan tinggi The Tertiary Education Quality and Standards Agency (TEQSA) yang didirikan pemerintah Australia untuk memantau kualitas penyelenggaraan pendidikan tinggi di sana.Setelah melihat sederet alasan kenapa kamu direkomendasikan memilih Australia sebagai negara tujuan studi, berikutnya tentu Sobat Medcom harus juga memikirkan soal biaya kuliahnya dong. Eitts, jangan khawatir, jangan keburu patah arang juga melihat biaya kuliah di sana yang tidak murah.
Sebab Australia menawarkan banyak pilihan beasiswa untuk mahasiswa internasional yang ingin menempuh pendidikan di sana. Simak yuk 3 rekomendasi beasiswa yang bisa kamu coba untuk kuliah di Australia.
3 Rekomendasi Beasiswa di Australia:
1. Australian Awards Scholarship (AAS)
DIlansir dari laman Schoters, beasiswa AAS memberikan kesempatan bagi warga negara Indonesia untuk meraih gelar master atau doktor dari universitas di Australia. Bahkan beasiswa ini membukakan peluang untuk meniti karier yang membawa perubahan.Pelamar akan dipilih berdasarkan kemampuan akademik, kualitas kepemimpinan, kecakapan berbahasa Inggris dan potensi untuk berperan dalam pembangunan di Indonesia. Beasiswa ini juga disertai dengan kursus persiapan akademis dan bahasa Inggris hingga sembilan bulan di Indonesia, sebelum keberangkatan ke Australia.
Selain itu, beasiswa ini akan menanggung perjalanan pulang pergi, kontribusi untuk biaya hidup, pertanggungan kesehatan pelajar selama beasiswa, serta tunjangan kerja lapangan. Pendaftaran beasiswa dibuka dari Februari – April tiap tahunnya.
2. University of Adelaide Research Scholarships (UARS)
Enggak tanggung-tanggung Sobat Medcom, beasiswa ini memberikan biaya pendidikan 100 persen, yang mencakup biaya kuliah sebagai mahasiswa riset University of Adelaide hingga dua tahun untuk gelar Master Riset, dan hingga empat tahun (tanpa perpanjangan) untuk gelar Doktor Riset.UARS juga akan memberikan tunjangan hidup sebesar AUD 28.854 per tahun hingga dua tahun untuk gelar Master Riset, dan hingga tiga tahun (dengan kemungkinan perpanjangan enam bulan) untuk gelar Doktor Riset. Selain itu juga memberikan dukungan keuangan untuk kebijakan Overseas Student Health Cover (OSHC) Worldcare, ditambah biaya relokasi dan publikasi.
3. Australian Government Research Training Program (AGRTP)
Beasiswa AGRTP dibuka setiap tahunnya oleh pemerintah Australia melalui seluruh perguruan tinggi di Australia. The Research Training Program (RTP) merupakan skema beasiswa dari pemerintah Australia melalui Department of Education, Skills and Employment (DESE), yang kemudian dikelola oleh masing - masing universitas mitra.Tujuan dari beasiswa RTP ini adalah memberikan pendanaan kepada mahasiswa domestik dan internasional, untuk melanjutkan studi di jenjang Master by Research dan doktor atau PhD. Di Australia, kedua jenjang studi ini dikenal sebagai higher degrees by research (HDRs), yang artinya mayoritas dari kegiatan akademik akan dilakukan erat kaitannya dengan riset.
DESE memberikan kemandirian untuk masing-masing universitas mitra. Oleh karena itu, penting bagi Hunters untuk memperhatikan setiap persyaratan dan rincian pendanaan di universitas yang ingin dituju.
Pada umumnya, terdapat dua jenis pendanaan beasiswa RTP yang dapat diajukan sekaligus, yaitu RTP Stipend dan RTP Tuition Offset. RTP Stipend memberikan pendanaan untuk menunjang biaya hidup bulanan selama studi di Australia. Untuk jangka waktu pendanaan, RTP Stipend ini akan membantu pembiayaan selama dua tahun untuk jenjang Master by Research dan tiga tahun untuk jenjang PhD.
Jangka waktu pendanaan ini dapat diperpanjang selama setengah tahun dengan kesepatakan antara mahasiswa, pembimbing, dan universitas.
Sementara itu, RTP Tuition Offset mendanai biaya kuliah setiap tahunnya. Berbeda dengan mahasiswa lokal di sana, mahasiswa internasional yang kuliah di Australia haruslah membayar biaya pendidikan atau tuition fees per tahunnya.
Oleh karena itu, beasiswa RTP Tuition Offset ini sangatlah membantu proses perkuliahan di Australia. Selain biaya pendidikan setiap tahunnya, sebagian besar universitas mitra juga menawarkan pendanaan asuransi untuk mahasiswa selama studi.
Bahkan, beberapa universitas memberikan pendanaan lebih yang mencakup pendanaan asuransi untuk pasangan (suami/istri) dan anak. Hal ini sangat cocok bagi Hunters yang berencana membawa anggota keluarga selama studi di Australia.
Selain dua aspek utama pendanaan tersebut, beberapa universitas mitra di Australia juga memberikan tambahan pendanaan seperti biaya publikasi, biaya relokasi/transportasi menuju Australia, biaya tes IELTS, dan sebagainya.
Nah, sekarang tunggu apalagi. Enggak ada alasan buat kamu enggak berusaha menembus Australia untuk mendapatkan salah satu kesempatan studi terbaik di luar negeri. Mumpung pendaftaran belum dibuka, yuk buruan persiapkan diri kamu. Semoga sukses ya, Sobat Medcom!
Baca juga: 3 Hal yang Harus Dihindari saat Meminta Surat Rekomendasi Beasiswa |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News