Dekan FH Universitas Airlangga (Unair) Iman Prihandono. DOK Unair
Dekan FH Universitas Airlangga (Unair) Iman Prihandono. DOK Unair

Dekan FH Unair Sebut Pendidikan Hukum Harus Berubah dan Adaptif Terhadap Perkembangan Zaman

Renatha Swasty • 27 Oktober 2022 11:53
Jakarta: Dekan FH Universitas Airlangga (Unair) Iman Prihandono menyebut pendidikan hukum harus berubah. Lulusan fakultas hukum mesti memiliki integritas tinggi dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
 
“Misal, dengan perkembangan teknologi tentu akan pula melahirkan profesi hukum yang baru. Mungkin ke depannya pula, pendidikan hukum akan mengalami efisiensi sehingga mereka dapat menjadi pendidikan yang tidak memberikan gelar sarjana tetapi hanya sertifikasi. Sertifikasi untuk pembuatan kontrak, sertifikasi untuk legal drafting. Siapa tahu?” kata pakar Hukum Internasional itu dalam seminar bertema “Inovasi Pembelajaran dalam Pendidikan Hukum” dikutip dari laman unair.ac.id, Kamis, 27 Oktober 2022.
 
Iman menyebut perubahan dalam segi kurikulum dan kultur. Kurikulum hukum harus peka terhadap perkembangan teknologi, di mana mahasiswa hukum harus paham cara kerja suatu teknologi.

Oleh karena itu, pendekatan multidisipliner dan interdisipliner dalam kurikulum hukum harus diarusutamakan. Iman menyebut atmosfer akademik yang progresif dan berkelanjutan harus dibangun, seperti melalui kerja sama strategis antara institusi.
 
“Secara kultur, hubungan dosen dengan mahasiswa harus diubah. Tidak lagi otoritatif layaknya atasan dan bawahan, tapi kolaboratif. Dari sini sivitas akademika dapat sama-sama memperbarui pengetahuan hukumnya,” tutur alumni Macquarie University itu.
 
Iman mengatakan FH Unair telah mencoba mengaplikasikan arah gerak tersebut dalam program dan kurikulum. Dia mencontohkan Legal Education, Ethics, and Professionalism–Orange Knowledge Program (LEAP-OKP), yakni kerja sama jangka panjang antara FH Unair dengan Maastricht University.
 
Kurikulum FH Unair telah memasukkan beberapa mata kuliah Klinik Lingkungan dan Klinik Anti korupsi, yakni mata kuliah berbasis pada observasi lapangan dan project-based learning. Iman juga menuturkan kehadiran Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berkontribusi dalam penciptaan ekosistem akademik kolaboratif dan peka terhadap labour market.
 
“FH Unair juga berusaha pula untuk meningkatkan kontribusinya yang dapat membantu masyarakat dan memajukan keadilan sosial. Kita berusaha terus untuk mengembangkan Unit Konsultasi dan Bantuan Hukum, yakni lembaga bantuan hukum milik FH Unair. Di situ, kami berkomitmen untuk memberikan konsultasi dan bantuan hukum secara gratis bagi mereka yang membutuhkan,” kata dia.
 
Seminar ini juga mengundang beberapa akademisi hukum dari Maastricht University sebagai pembicara, yakni Assoc Prof Fokke Fernhout dan Dr Sascha Hart. Dekan-dekan fakultas hukum dari beberapa universitas Universitas Trunojoyo Madura dan Universitas Halu Oleo juga hadir sebagai discussant dari seminar ini.
 
Baca juga: 5 Kampus dengan Jurusan Hukum Terbaik di Dunia

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan