Kepala Ombudsman Perwakilan Sumatera Barat, Yefri Heriani. Webinar. Foto: Medcom.id/Ilham Pratama Putra.
Kepala Ombudsman Perwakilan Sumatera Barat, Yefri Heriani. Webinar. Foto: Medcom.id/Ilham Pratama Putra.

Upaya Roehana Koeddoes Perjuangkan Pendidikan Perempuan

Ilham Pratama Putra • 28 Desember 2021 21:30
Jakarta: Roehana Koeddoes merupakan salah satu pahlawan nasional perempuan Indonesia. Roehana telah menjadi salah satu simbol kesetaraan gender dan kebebasan berekspresi atas perannya di era sebelum kemerdekaan.
 
Perempuan yang lahir di Koto Gadang, Sumatera Barat pada 20 Desember 1884 ini dikenal telah membangkitkan semangat perempuan dalam mendapatkan hak pendidikan yang sama dengan laki-laki. Kala itu, di kampungnya yang boleh mengenyam pendidikan hanyalah laki-laki.
 
Kepala Ombudsman Perwakilan Sumatera Barat, Yefri Heriani menyatakan jika dahulu, Roehana merasa gelisah melihat kaum perempuan seolah tak berdaya. Perempuan di Koto Gadang, kata dia, mesti bertahan di rumah, dikawinkan dengan pilihan keluarga dan tidak bisa ikut suami jika memilih merantau ke luar kota.

"Beruntung Roehana memiliki ayah yang berpikiran terbuka, dan dia punya tetangga yang bisa menjadi teman diskusi sehingga akhirnya dia bisa belajar, mendapatkan bahan bacaan sehingga memiliki gagasan agar perempuan juga mesti mendapatkan pendidikan," tutur Yefri dalam webinar Belajar dari Pemikiran Perempuan Pendidik, Selasa, 28 Desember 2021.
 
Roehana kemudian menjadi anak yang cerdas dan berkembang luar biasa. Dari sana, ia bergerak untuk membangun pendidikan nonformal di kampungnya.
 
"Dia menjadi percaya diri, merangkul dan mengajak orang untuk tertarik untuk belajar dari apa yang dia baca. Dia orang yang padai bercerita sehingga banyak orang yang tertarik," tutur Yefri.
 
Selain mempengaruhi agar perempuan mau belajar membaca dan memiliki pengetahuan yang luas, Roehana juga memberikan pembelajaran keterampilan. Seluruh proses pembelajaran diampunya sendiri dengan sedikit bantuan dari ayahnya.
 
Baca: Bapak Perfilman Indonesia Usmar Ismail Resmi Diberi Gelar Pahlawan Nasional
 
"Yang terpenting buat dia, dia ingin memastikan perubahan itu harus ada, khususnya pada perempuan dengan meastikan bahwa pendidikan juga didapatkan perempuan untuk kehidupan perempuan yang lebih baik. Walaupun yang dikelola adalah pendidikan informal tapi nilainya sama dengan formal," sebutnya.
 
Yefri menuturkan, poin penting dari model pembelajaran yang dijalankan Roehana ialah bagaimana membuat model pembelajaran yang menyenangkan. Dia juga mendorong anak perempuan yang belajar dengannya untuk berani berpendapat.
 
"Karena dia memiliki pengetahuan yang baik, maka dia punya hati yang lapang sehingga perbedaan itu dirangkul dan itu menjadi kekuatan untuk anak didiknya. Karena itu, guru mesti memiliki pengetahuan yang baik," tutur Yefri.
 
Dalam sistem pendidikan yang dijalankan Roehana, Ia tidak mengatur, tidak melarang anak. Anak dibiarkan berkembang.
 
Menurut Yefri, Roehana menyingkirkan statusnya sebagai orang yang memiliki kekuatan sebagai guru. Guru sebagai pengajar bukan berarti bisa menakut-nakuti murid atau mengancam murid.
 
"Karena saat ini banyak potensi guru menyalahgunakan wewenang seperti tindakan tak patut, mengancam, dan menggunakan kata kasar kepada murid. Dia pun mendorong keterlibatan masyarakat dan orang tua untuk meningkatkan kualitas peserta didik," tutup Yefri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan