"Kami sangat berharap dan mendorong pemda yang punya SMK kemaritiman dan sejenisnya itu mengalokasikan DAK Fisiknya untuk ini," ujar Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, di JCC Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022.
Wikan menyebut pembelian produk dalam negeri jauh lebih baik. Sebab, banyak biaya yang akan dikeluarkan bila diimpor dari luar negeri.
"Jadi, memang SMK-SMK ini harus punya yang kayak gini biasanya kan impor, tapi sekarang kita bikin sendiri," tutur dia.
Ship simulator buatan dalam negeri ini dibandrol dengan harga Rp500 juta untuk mode pandangan kapal 90 derajat hingga Rp2,1 miliar untuk simulator yang memiliki mode pandangan 180 derajat dan berbada kapal. Harga itu jauh lebih murah dibandingkan dengan mengimpor ship simulator termurah yang datang dari India.
"Dengan kualitas yang sama yang diimpor dari India itu Rp4,7 miliar. Jadi, harapannya Pemda alokasi DAK Fisik untuk ini, karena jauh lebih murah dan ini milik kita sendiri," tutur dia.
Baca: 22 SMK Akan Uji Coba Ship Simulator Buatan Anak Negeri
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News