Ilustrasi sosial media. DOK
Ilustrasi sosial media. DOK

Psikolog Unair Ungkap Dampak Media Sosial Terhadap Psikologis dan Stereotip Perempuan

Renatha Swasty • 20 Mei 2024 21:11
Jakarta: Laporan UNESCO ‘Technology on Her Terms’ mengungkapkan media sosial memengaruhi kesejahteraan dan pendidikan perempuan. Selain itu, media sosial juga dapat memperkuat stereotip gender.
 
Psikolog Universitas Airlangga (Unair), Ike Herdiana, mengungkapkan media sosial memiliki potensi untuk meningkatkan harga diri dan membangun konsep diri positif, terutama di kalangan anak-anak.
 
“Media sosial bisa memberdayakan anak-anak jika digunakan dengan bijak. Melalui media sosial, anak-anak bisa mendapatkan wawasan yang lebih luas, berteman baru, dan berinteraksi positif dengan sekitarnya,” tutur dia dikutip dari laman unair.ac.id, Senin, 20 Mei 2024.

Ike menilai media sosial juga dapat menjadi alat pembelajaran efektif dan menyenangkan, mengingat keakraban anak-anak dengan teknologi. Menurutnya, media sosial dapat memfasilitasi anak-anak untuk memperoleh informasi edukatif.
 
Namun, Ike mengingatkan sisi gelap media sosial. Salah satunya, pelanggaran privasi yang dapat menyebabkan trauma psikologis pada anak.
 
“Anak-anak yang terintimidasi di internet sering merasa takut dan bingung, bahkan untuk berbicara dengan orang tua mereka. Bahkan, jika terpapar terhadap pelecehan seksual online dapat menyebabkan trauma pada anak-anak,” papar dia.
 
Ike mengungkapkan WHO mencatat prevalensi cyberbullying yang sama di antara semua anak. Studi terbaru menunjukkan lonjakan cyberbullying pada gadis usia 11-13 tahun yang berimbas pada motivasi dan prestasi sekolah mereka.
 
Ike mengkritik stereotip gender di media sosial yang kerap menyudutkan perempuan, bahkan dilakukan oleh perempuan lain. Seharusnya, kata dia, sesama perempuan bisa saling mendukung. P
 
"erempuan di media sosial realitasnya lebih mudah menampilkan dirinya sendiri tanpa harus merasa dibatasi. Namun seringkali tetap mendapatkan stigma yang melemahkan,” ujar dia.
 
Stereotip yang sering muncul di medsos adalah perempuan mudah dilemahkan melalui tindakan pelecehan seksual secara online dan sering mendapatkan hinaan atau diskriminasi. Ike menyarankan untuk menggunakan media sosial dengan bijak.
 
Termasuk, waktu istirahat dari platform untuk kesejahteraan. Selain itu, orang tua juga perlu mengawasi dan berkomunikasi penggunaan media sosial anak-anak.
 
Baca juga: Perempuan Harus Berani Mendobrak Stereotip  

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan