Pada Selasa, 28 November 2022, merupakan akhir dari INOVASI tahap kedua. Ini sekaligus mengakhiri delapan tahun perjalanan program ini yang telah mempercepat hasil pembelajaran siswa melalui kolaborasi dengan berbagai mitra dari pemerintah, universitas, dan masyarakat sipil.
Acara ini juga merayakan peluncuran 'Insights from INOVASI', sebuah seri buku yang terdiri dari dua jilid yang dikembangkan untuk merayakan kolaborasi Australia dan Indonesia melalui program INOVASI. Buku ini merefleksikan pencapaian dan pembelajaran dari kolaborasi ini, yang digambarkan dalam konteks yang lebih luas mengenai perjalanan reformasi pendidikan di Indonesia.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Steve Scott menyampaikan, kedua negara memiliki hubungan yang kuat dan komitmen bersama untuk memastikan bahwa semua anak dapat mengakses pendidikan yang berkualitas.
"Saya mengapresiasi Pemerintah Indonesia, serta mitra dan pemangku kepentingan lainnya atas komitmen mereka yang berkelanjutan terhadap reformasi pendidikan, dan kolaborasi yang sukses dengan INOVASI untuk meningkatkan hasil pembelajaran," ujar Scott.
Menurut Scoot, Australia akan terus mendukung upaya yang penting ini melalui program INOVASI tahap ketiga.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo mengatakan, acara ini merupakan kesempatan untuk merefleksikan upaya kolektif untuk mempercepat hasil pembelajaran siswa dan menyoroti kemitraan yang kuat antara Australia dan Indonesia.
"Gotong royong adalah semangat transformasi pendidikan di Indonesia. Kemitraan antara Pemerintah Australia dan Indonesia melalui program INOVASI telah menghasilkan kemajuan yang signifikan dalam mempercepat hasil pembelajaran bagi anak-anak Indonesia," ujar pria yang akrab disapa Nino ini.
INOVASI dimulai tahun 2016 dengan penekanan pada tingkat daerah dan tujuan untuk mengetahui upaya apa yang berhasil diterapkan untuk meningkatkan hasil pembelajaran bagi semua siswa di sekolah dan daerah. Program ini menyatukan para pemangku kepentingan dan mitra untuk mengidentifikasi masalah, mengujicobakan solusi lokal, dan memperluas strategi yang terbukti berhasil meningkatkan hasil pembelajaran.
Pada tahap kedua, INOVASI mendukung pemerintah dengan memberikan opsi sekolah alternatif untuk mengatasi hilangnya waktu belajar saat pandemi COVID-19 pada awal tahun 2020. INOVASI tahap III ini akan mengacu pada pendekatan INOVASI tahap II yang telah berhasil.
Tahap yang baru ini akan memperluas kemitraannya menjadi enam provinsi, dari empat provinsi pada fase sebelumnya.
Baca juga: Masuk Pascasarjana UGM Tanpa Biaya Sendiri, Ini Beasiswa yang Tersedia |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News