“Tentu senang sekali, bangga, tidak menyangka bisa ikut terlibat di panggung pagelaran busana sebesar ini di Jakarta,” kata Afifah dikutip dari laman Vokasi Kemdikbud, Senin, 27 Februari 2023.
Afifah bersama dua rekannya, Fitri dan Atik dipercaya sebagai dresser. Ketiganya bertugas membantu model mengenakan busana hingga menata pernak-pernik aksesoris yang digunakan.
Desain “Kalawastra” dinantikan pengunjung. Sebab, koleksi ini merupakan hasil rancangan desainer yang masih berstatus pelajar.
Koleksi yang ditampilkan berupa beberapa outer kasual bermotif wastra Indonesia. Sementara itu, beberapa busana muslim dibuat dengan kesan modern yang cocok digunakan untuk menghadiri pesta.
“Kami memang sudah dua tahun ini bekerja sama dengan Kekean Wastra Gallery,” kata Kepala SMKN 1 Buduran, Agustina.
Agustina mengaku Kekean Wastra Gallery berperan besar bagi tampilnya SMKN 1 Buduran di panggung IFW 2023. Namun, ini bukan penampilan perdana koleksi rancangan anak-anak SMKN 1 Buduran di panggung pagelaran busana berskala nasional.
Sebelumnya, SMKN 1 Buduran pernah tampil di ajang Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten pada Oktober 2022.
“Setiap tahun kami memang selalu mengadakan pagelaran busana hasil uji kompetensi siswa jurusan tata busana. Pagelaran busana selalu rutin kami gelar agar siswa ini memiliki mental dan rasa percaya diri untuk menampilkan karya rancangan mereka sendiri,” kata Agustina.
Keterlibatan SMKN 1 Buduran dalam ajang IFW 2023 bermula dari tawaran Kekean Wastra Gallery sekitar sebulan lalu. Setelah melihat sejumlah hasil rancangan siswa, Kekean Wasta Gallery mengajak SMKN 1 Buduran berkolaborasi dan tampil di ajang pagelaran busana yang memasuki tahun ke-10 ini.
“Ya sudah, kami sanggupi karena memang selama ini kami juga sudah terbiasa mengikuti fashion show dan kami rasa ini juga kesempatan baik untuk siswa bisa terlibat langsung dalam industri fashion melalui kegiatan fashion show, apalagi ini berskala nasional,” kata Agustina.
Empat hari
Sebanyak 30 siswa kelas XII dilibatkan dalam koleksi untuk pagelaran IFW 2023. Mereka merupakan siswa dari kelas pionir dan kelas wirausaha. Kelas pionir merupakan kumpulan siswa yang dinilai cukup menonjol. Mereka mendapat pelatihan langsung dari industri, dalam hal ini Kekean Wastra Gallery.“Siswa inilah yang nantinya akan melakukan pengimbasan kepada siswa lainnya, termasuk dalam pagelaran kali ini, siswa yang berperan aktif, kami (guru dan kepala sekolah) hanya membimbing,” beber Agustina.
Agustina mengatakan siswa terlibat di keseluruhan proses. Mulai dari desain, menjahit, hingga pagelaran.
“Jadi, bahannya yang menyiapkan dari pihak Kekean, kemudian desainnya dibuat oleh siswa sampai proses jahit termasuk aksesoris yang digunakan juga dibuat siswa sampai kemarin saat pagelaran juga siswa dilibatkan sehingga mereka bisa melatih hard skills dan soft skills mereka,” kata Agustina.
Pihak Kekean juga membantu soal tema. Kali ini, tema yang diusung adalah “Kalawastra”, di mana idenya terinspirasi dari ragam tenun yang dimiliki Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke.
Total, 18 look ditampilkan di panggung IFW 2023. Koleksi-koleksi tersebut memadukan material utama berupa tenun nusantara yang dipadukan dengan kain polos. Uniknya, semua pengerjaan ini dilakukan hanya dalam empat hari saja.
“Kalau untuk pekerjaan menjahitnya itu empat hari saja dan kata anak-anak kami itu gampang,” kata Agustina.
Agustina mengakui sebagai salah satu jurusan tertua di SMKN 1 Buduran, Jurusan Tata Busana merupakan salah satu jurusan favorit. Jurusan ini pernah mendapatkan bantuan revitalisasi SMK yang digunakan untuk membangun ruang desain, mesin jahit, serta galeri busana sebagai ruang untuk memajang dan memasarkan karya siswa.
Baca juga: Kenalan dengan Cirebon Disc Jockey School: Sekolah DJ yang Masih Dapat Pandangan Negatif |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News