Rohman merupakan penerima Program Bidikmisi sejak duduk di bangku Sarjana. Alumnus SMAN 1 Cisarua itu masuk sebagai mahasiswa Program Studi Keperawatan Fkep Unpad pada 2017.
Dia tertarik ikut Program Bidikmisi karena penerima beasiswa mendapat biaya UKT dan biaya hidup per bulan. Apalagi, dia merupakan orang pertama yang kuliah di keluarganya.
“Orang tua sempat nanya. Pas sudah dijelaskan bahwa dapat beasiswa Bidikmisi, (mereka) jadi sudah tenang,” beber Rohman dikutip dari laman unpad.ac.id, Kamis, 18 Mei 2023.
Pada tahun pertama, Rohman wajib tinggal di asrama. Ia tidak menemukan kendala berarti selama tinggal di asrama. Sebab, saat mengenyam studi di SMA, ia sudah tinggal di asrama dan terbiasa jauh dari orang tua.
“Jadi, saat itu sudah terbayang bahwa tinggal di asrama kurang lebih akan sama seperti di SMA,” tutur dia.
Rohman juga berhasil memperoleh beasiswa lainnya. Di tahun kedua, ia berhasil memperoleh beasiswa Asrama Beastudi Etos selama dua tahun, serta beasiswa pembimbing mahasiswa Bidikmisi untuk satu tahun. Total, selama empat tahun, ia tinggal di asrama tanpa dipungut biaya.
Dia mengaku selama tinggal di asrama banyak bertemu teman-teman di luar fakultasnya sehingga memperluas relasi. Selain itu, ada banyak program pembinaan yang dijalani sebagai penerima Bidikmisi.
Hal ini bermanfaat dalam meningkatkan keterampilan nonteknis. Lulus sebagai Sarjana pada 2021, Rohman langsung melanjutkan studi ke tahap Profesi Ners Fkep Unpad selama dua tahun dengan tetap menerima bantuan Program Bidikmisi.
Saat awal kuliah Sarjana, Rohman sempat tidak terlalu fokus berkuliah. Pasalnya, dia tidak begitu tertarik dengan Ilmu Keperawatan. Akhirnya, masa kuliahnya lebih banyak dihabiskan dengan aktivitas kemahasiswaan.
Rohman mulai serius di keperawatan saat menempuh studi Profesi. Dia tertarik mendalami studi bidang keperawatan komunitas dan keperawatan jiwa. Pada keperawatan komunitas, bidang ini mendorong perawat lebih komprehensif, yaitu bisa mengetahui masalah kesehatan dari hulu hingga akhir.
“Jadi di komunitas, perawat tidak hanya menangani pasien di rumah sakit, tetapi menangani juga penyebabnya di tingkat stakeholder. Masalahnya tidak hanya di fisik, tetapi juga di pelayanannya juga,” papar dia.
Sementara itu, minatnya terhadap keperawatan jiwa karena saat ini isu kesehatan mental sangat populer digaungkan. Rohman mengatakan hal ini tidak lepas dari tingginya penggunaan media sosial.
Sayangnya, belum semua masyarakat atau pengguna media sosial paham tentang isu kesehatan mental. Selama menjalani studi, Rohman berhasil menghasilkan empat publikasi ilmiah di jurnal terindeks Sinta dan Scopus sebagai penulis pertama serta 11 publikasi sebagai penulis anggota di jurnal terindeks Scopus dan Sinta.
Saat ini, Rohman sudah diterima sebagai mahasiswa baru Program Magister Keperawatan Tahun Akademik 2023/2024. Ke depan, ia ingin terus melanjutkan studi hingga ke jenjang Doktor dan mewujudkan cita-citanya sebagai dosen.
Rohman mengakui keberhasilannya dalam menempuh studi di Unpad tidak lepas dari peran kedua orang tuanya. Apalagi, sejak SMA hingga kuliah, ia jarang bertemu orang tua karena harus tinggal di asrama.
“Terima kasih banyak, ternyata support itu tidak hanya datang dari face to face. Saya yakin saya bisa ada di posisi ini karena berkat doa kedua orang tua,” tutur dia.
Baca juga: Prakoso Jadi Wisudawan Terbaik Setelah 2 Kali Gagal Masuk Unpad |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News