Namun, Stella mengungkapkan bisa meraih beasiswa bukan karena prestasi mentereng, melainkan karena latar belakang ekonomi.
"Mereka melihat bahwa latar belakang orang tua saya tidak mampu, Harvard memberikan uang kuliah kepada saya, jadi beasiswa bukan melulu terhadap prestasi," beber Stella dalam webinar Strategy Session Pendaftaran S-1 ke Perguruan Tinggi Luar Negeri (PTLN) di YouTube Kemendiktisaintek dikutip Senin, 9 Desember 2024.
Ia menyebut tak banyak mahasiswa S1 asal Indonesia yang kuliah di Harvard. Stella merasa beruntung bisa menembus kampus tersebut.
Stella mengaku kehidupannya selama studi di Harvard cukup berat. Bantuan biaya studi tak dapat mencukupi kebutuhannya. Sebab, beasiswa yang diberikan sebatas bantuan dana kuliah dan asrama kampus.
Baca juga: Profil Stella Christie, Ilmuwan Cognitive Science yang Masuk Jajaran Kabinet Prabowo |
"Kalau misal mau ke bioskop, mau jalan-jalan tentu saja tidak ada uang dari situ, tidak ada tunjangan lain," beber dia.
Karena itu, ia memutuskan bekerja saat kuliah. Stella mengambil sejumlah pekerjaan.
"Saya bekerja jadi pembersih toilet di Harvard, bekerja di dapur bantu tukang masak, cuci pring, kerja di perpustakaan," kenang dia.
Dari cerita itu, Stella berharap generasi muda mampu menjaga asa studi setinggi-tingginya. Ia menekankan dirinya memiliki latar belakang ekonomi yang umumnya dirasakan masyarakat Indonesia.
"Saya itu sama seperti kalian. Kalau kalian dari keluarga yang tidak mampu, itu tidak akan bisa sekolah tinggi, ingat selalu ada jalan, banyak keberuntungan, tapi kita harus berusaha semampu-mampunya," pesan Stella.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id