Wakil Kepala BRIN Prof Amarulla Octavian saat meninjau pembangunan Smart Greenhouse di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Foto: Dok BRIN
Wakil Kepala BRIN Prof Amarulla Octavian saat meninjau pembangunan Smart Greenhouse di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Foto: Dok BRIN

Perkenalkan Smart Greenhouse, Pertanian Berteknologi Internet of Things

Medcom • 16 Agustus 2024 07:47
Jakarta: Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkenalkan cara bertani pintar berbasis internet of things. Pertanian yang memanfaatkan teknologi informasi ini dinamai Smart Greenhouse.
 
"Smart Greenhouse menggunakan model smart farming yang menggabungkan berbagai teknologi canggih seperti internet of things, sensor, robotika, dan analitik data untuk memantau dan mengontrol pupuk, pembenah tanah dan irigasi secara lebih efisien dan efektif," kata Wakil Kepala BRIN Prof Amarulla Octavian melalui keterangan tertulis yang diterima, Jumat, 16 Agustus 2024. 
 
Amarulla melaksanakan kunjungan kerja pada 15 Agustus 2024 ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah, untuk meninjau pembangunan Smart Greenhouse. Kedatangan dia disambut Staf Ahli Gubernur Kalteng Yuas Elko; Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Peternakan Sunarti; dan Kepala Bappedalitbang Leonard Ampung. 

Dia didampingi para pejabat BRIN, yakni Kepala Pusat Riset Tanaman Pangan Yudhistira Nugraha; Kepala Pusat Riset Holtikultura Dwinita Wikan Utami; Kepala Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi Asep Hidayat; dan Kepala Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup Nugroho Adi Sasongko. Hadir pula delapan periset lainnya. 
 
Pembangunan 5 unit Smart Greenhouse masing-masing berukuran 30x50 meter. Amarulla berharap pemanfaatan teknologi informasi ini bisa membuat petani mengoptimalkan berbagai aspek proses budidaya. Mulai dari penggunaan sumber daya hingga manajemen tanaman. 
 
"Saat ini pembangunan sudah mencapai 70% dengan rencana tanam melon dan cabai pada Oktober 2024 dan panen Desember 2024," kata dia.
 

Tantangan lahan berpasir

Amarulla juga sempat melakukan panen sorgum dengan enam varietas unggul benih dan menanam kedelai dengan dua varietas unggul benih. "Seluruh varietas unggul benih sorgum kedelai merupakan bentuk nyata keberhasilan riset holtikultura yang cocok pada lahan berpasir," kata dia. 
Perkenalkan Smart Greenhouse, Pertanian Berteknologi Internet of Things
Saat ini luas lahan berpasir mencapai 28% dari seluruh wilayah Kalteng. Amarulla berharap potensi produksi pangan di lahan tersebut dapat ditingkatkan secara eksponensial. 
 
"Keberhasilan produksi pangan di daerah berkontribusi signifikan untuk menekan angka inflasi nasional," ujar mantan Rektor Universitas Pertahanan itu. 
 
Baca: Perkuat Ketahanan Pangan, Megawati Minta Tanah Subur Tak Dikonversi

Amarulla juga berkesempatan melakukan dialog dengan para petani. Menurut dia, banyak kearifan lokal dan masukan pengalaman dari petani yang sangat bermanfaat untuk riset lanjutan di laboratorium BRIN. 
 
Amarulla juga memberikan arahan pada diskusi terfokus (FGD) bertema Kolaborasi Riset Sustainable Smart Greenhouse Komoditas Holtikultura. Beberapa hasil FGD adalah pentingnya penyuluhan dan pelatihan yang tepat agar petani segera menguasai smart farming, kemudian keunggulan Smart Greenhouse dapat dikembangkan menjadi salah satu tujuan eduwisata bernilai tinggi.
 
"Ini adalah peluang untuk mengembangkan agroforestry," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan