Jakarta: Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, melakukan kunjungan ke Kalimantan Utara (Kaltara) untuk meninjau lokasi Sekolah Garuda Baru. Stella meninjau dua lokasi, yaitu kawasan Bukit belakang Kantor DPRD dan wilayah Jelarai Selor di Kabupaten Bulungan.
Apa Itu Sekolah Garuda
Sekolah Garuda adalah sekolah berasrama jenjang SMA dengan pendekatan pendidikan berbasis Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM). Program ini menjadi salah satu dari delapan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden. Sekolah ini akan merekrut siswa terbaik dari di Indonesia, dengan kekhususan bagi putra daerah setempat.
“Kami percaya, anak-anak yang berprestasi hadir juga dari Kaltara. Tapi peluang belum merata. Sekolah Garuda adalah pencipta peluang itu,” tegas Stella.
Dari hasil peninjauan, lokasi di Bukit dinilai paling siap untuk diajukan sebagai kandidat pembangunan sekolah.
Pemerintah daerah Kaltara dianggap sangat responsif dan telah menyampaikan data pendukung yang lengkap, sehingga membuat Kaltara masuk dalam shortlist nasional. Jika ditetapkan, pembangunan ditargetkan mulai tahun depan dan siap digunakan untuk tahun ajaran 2027–2028.
Berapa Luas Lahan Sekolah Garuda?
Sekolah Garuda dirancang membutuhkan lahan sekitar 20 hektare, meskipun bangunan utamanya hanya mencakup 2 hektare. Fasilitas akan mencakup asrama siswa, rumah guru, sarana olahraga yang bisa digunakan masyarakat, serta ruang kegiatan pembelajaran dan pengabdian.
“Sekolah ini tidak hanya tempat belajar. Tapi juga pusat pengabdian kepada masyarakat dan wadah pembentukan kepemimpinan,” ujar Stella.
Perbedaan dengan Sekolah Reguler
Berbeda dengan sekolah reguler, Sekolah Garuda juga akan menggandeng perguruan tinggi dan industri sebagai bagian dari sistem pendidikan terpadu. Dalam kunjungannya ke Universitas Kalimantan Utara (Unikaltar), Stella menyampaikan pentingnya kolaborasi dengan kampus untuk mendukung sekolah tersebut, baik dalam bentuk riset, pengembangan kurikulum, hingga keterlibatan dosen dan mahasiswa.
“Kami ingin agar siswa sekolah Garuda tumbuh dalam ekosistem universitas. Karena sekolah ini prauniversitas, bukan hanya SMA biasa,” ungkap Stella.
Baca juga: Mendiktisaintek: 1% Lulusan Sekolah Unggul Garuda Bakal Menginspirasi 99% Siswa Sekolah Lain |
Selain membahas Sekolah Garuda, Wamen Stella juga berdialog langsung dengan dosen dan mahasiswa Unikaltar mengenai pentingnya riset. Wamendiktisaintek menekankan bahwa riset bukan hanya soal akademik, tapi juga kontribusi nyata ke masyarakat dan peningkatan daya saing lulusan.
“Mahasiswa yang aktif riset akan lebih mudah dapat kerja dan gaji lebih tinggi. Karena mereka punya problem solvieng skill,” tegas Stella, seraya mendorong kolaborasi antarkampus lokal dengan kampus besar melalui program pendanaan riset kementerian.
Kunjungan ditutup dengan pesan optimistis dari Wamen Stella kepada sivitas akademika Unikaltar. Wamendiktisaintek menyampaikan apresiasi atas semangat inovasi dan kesiapan daerah untuk menjadi bagian dari transformasi pendidikan tinggi nasional.
“Kaltara dari utara, tapi sinarnya untuk Nusantara,” tutup Stella.
Cek Berita dan Artikel yang lain di