"Menanggapi beredarnya pemberitaan yang awalnya bersumber dari penjelasan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surakarta, mengenai adanya mahasiswa UNS yang dinyatakan positif Covid-19, kami menyampaikan bahwa itu benar," terang Jamal, dalam keterangannya, Jumat, 17 April 2020.
Terkait hal tersebut, UNS telah melaporkan secara resmi kepada Kepala Dinas Kesehatan Surakarta. Kemudian pemeriksaan PCR covid-19 pada seorang pasien tersebut hasilnya positif.
"Sampai saat ini, pasien dalam keadaan baik, dan dirawat sesuai standar dari Kemenkes. Tadi malam saya Whatsapp mahasiswa tersebut, dia membalas dan menyampaikan dalam kondisi baik. Hari ini merupakan hari ke-13 ia dirawat di RS UNS. Lalu saya Whatsapp orang tuanya di Tebet, Jakarta. Saya imbau untuk tenang, dan saya sampaikan putrinya kami jaga dengan sebaik-baiknya,” ujar Jamal.
Baca juga: UI Kembangkan Pelindung Wajah dengan Respirator Pemurni Udara
Jamal menambahkan, UNS telah melaporkan sesuai ketentuan kepada Dinas Kesehatan Surakarta. Selanjutnya hal-hal lain sebagai tindak lanjut hasil penyelidikan epidemiologis, bukan lagi ranah dan kewenangan UNS.
Jamal menambahkan, pihaknya telah proaktif dan secara positif mendukung Program Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 dengan bersikap terbuka dan bergerak bersama. Sebagai upaya pencegahan, saat ini UNS juga telah melakukan pembelajaran daring untuk mencegah penyebaran covid-19 sejak Solo dinyatakan KLB Covid-19 beberapa waktu lalu.
Kemudian siapapun yang masuk ke UNS, harus dicek suhu tubuhnya untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. Selain itu, tenaga kependidikan di UNS diinstruksikan untuk bekerja dari rumah dengan dibuatkan jadwal piket.
Ketua Tim Medis RS UNS, Reviono mengatakan bahwa mahasiswa UNS yang positif Covid-19 tersebut sebelumnya indekos di Solo. Namun karena ada saudaranya di Jakarta yang meninggal, akhirnya yang bersangkutan pulang ke Jakarta lalu kembali ke Solo.
Selama dua hari di Solo, yang bersangkutan tinggal di indekos dan merasakan demam serta mual. Kemudian mahasiswa tersebut memeriksakan ke dokter jaga di RS UNS.
Lalu dilakukan pemeriksaan swab, serta diberikan obat antivirus standar Kemenkes. “Jadi yang bersangkutan sudah paham, sehingga ketika muncul gejala langsung periksa. Hal ini bisa meminimalkan penyebaran covid-19. Kita terus memberikan pendampingan termasuk psikiater,” ujar Reviono.
Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS, Tonang Dwi Ardyanto menambahkan, mahasiswa tersebut ke RS UNS pada 4 April 2020. Sesuai standar Kemenkes, pemeriksaan swab hasilnya keluar pada 12 April kemarin dan hasilnya dinyatakan positif.
“Ini sudah hari ke-13 mahasiswa kita rawat di RS UNS. Setelah ini nanti kita periksa lagi, harapannya bisa negatif. Sesuai prosedur masih ada dua kali pemeriksaan lagi, jika negatif maka bisa kita pulangkan,” ujar Tonang.
Pihak UNS mengimbau kepada seluruh mahasiswa yang masih di Solo agar tidak mudik terlebih dahulu. Terlebih lagi jika kampung halamannya merupakan zona merah Covid-19.
Bagi sivitas akademika UNS yang mengalami batuk, demam di atas 38 derajat celsius untuk segera melapor ke Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni di fakultas, kemudian Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni di fakultas akan berkoordinasi dengan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni untuk direkomendasikan melakukan pemeriksaan di RS UNS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News