Kepala Badan Standar Kurikulum Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kemendikbudristek, Anindito Aditomo. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Kepala Badan Standar Kurikulum Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kemendikbudristek, Anindito Aditomo. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Merdeka Belajar Lahir dari Cara Berpikir Radikal

Ilham Pratama Putra • 04 Oktober 2024 09:40
Bali: Kepala Badan Standar Kurikulum Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, menjelaskan hadirnya Merdeka Belajar dirancang dengan serius. Tim yang tergabung dalam perancangan itu berpikir radikal.
 
"Kita berpikir secara radikal tentang bagaimana kita bisa mengubah sistem pendidikan di Indonesia," ujar Anindito Aditomo dalam paparannya pada simposium Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) di Sanur, Bali, Kamis, 3 Oktober 2024.
 
Nino, sapaan karib Anindito Aditomo, menyebut perubahan yang dilakukan disusun dalam konteks kuat. Misalnya, membangun sistem pendidikan yang optimal.

"Sehingga ini berbanding nantinya kita bisa mencapai pendidikan berkualitas. Ini adalah tujuan yang ingin dicapai," ungkap dia.
 
Nino mengungkapkan pemikiran ini datang dari Mendikbudristek Nadiem Makarim. Meskipun, di awal kepemimpinannya Nadiem diragukan karena tidak memilki tipikal menteri pendidikan secara konvensional.
 
"Menteri Nadiem seorang menteri tidak konvensional di Indonesia dan mungkin di dunia. Dia tidak dari akademia, tidak memilki gelar doktor, profesor, tidak datang dari sektor pendidikan juga partai politik. Tapi dia entrepreneur teknologi yang sangat ingin membangun pendidikan," tutur dia.
 
Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan telah terjadi perubahan besar dalam sistem pendidikan di Indonesia. Setidaknya hal ini terjadi dalam lima tahun terakhir pada masa kepemimpinannya.
 
"Saya pikir Anda dapat memahami skala seberapa besar perubahan radikal dalam sistem pendidikan Indonesia," kata Nadiem dalam sambutannya pada Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) di Sanur, Bali, Rabu, 2 Oktober 2024.
 
Perubahan radikal itu memang sengaja dilakukan. Mengingat, ekosistem pendidikan Indonesia yang besar.
 
"Saya menggunakan kata radikal karena berbanding 20 tahun lalu, lima tahun yang lalu telah terjadi perubahan struktural," ujar Nadiem.
 
Perubahan itu dengan hadirnya kurikulum baru yaitu, Kurikulum Merdeka. Kemudian, terdapat perubahan paradigma pelatihan guru.
 
"Transformasi anggaran dan berbagai reformasi lain yang prograsif," kata Nadiem.
 
Baca juga: Nadiem: Sistem Pendidikan Indonesia Berubah Secara Radikal 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan