Perankingan ini pun dilakukan secara global maupun dibagi pada kawasan tertentu seperti Asia Tenggara dan Asia. Saat ini, beberapa perguruan tinggi di Indonesia telah menjadi langganan dalam dalam pemeringkatan global tersebut.
Namun, Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto mengingatkan agar kampus tidak sekadar mengejar ranking. Ia berharap kampus tak hanya memiliki orientasi terkait angka yang muncul dalam pemeringkatan global tersebut.
"Kita bukan mengejar angka, bukan semata-mata angka," kata Brian di Jakarta, Kamis 20 Maret 2025.
Hal yang paling penting, kata dia, justru bagaimana kampus bisa memberikan dampak kepada masyarakat. Baik itu melalui inovasi maupun kerja sama dengan industri.
Lebih jauh, ia ingin pemeringkatan global tersebut dijadikan sebagai motivasi. Terutama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di dalam negeri.
"Tetapi secara umum kami melihat itu semua menggambarkan atau ingin mengukur kualitas dari pengajaran," jelasnya.
Baca juga: Perguruan Tinggi yang Tembus Ranking Dunia Diminta Ajak Kolaborasi Kampus Lain |
Peningkatan kualitas kampus kata dia tidak serta merta hanya untuk bertengger di pemeringkatan. Namun yang lebih penting adalah bagaimana kampus memiliki dampak baik bagi kemajuan negara.
"Kita berharap tentu ada dampak ekonomi, artinya riset-riset yang dilakukan kita perlu dorong terus menjadi hilirisasi," sebutnya.
Tujuan akhirnya, kata Brian, justru bukan lagi bicara peringkat. Tapi kampus menjadi pilar-pilar ekonomi Indonesia.
"Jadi kampus pada akhirnya akan menjadi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi melalui kekuatan riset dan inovasi yang dijalankan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News