Paus Fransiskus menerima buket bunga Bineka Tunggal Ika di Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Selasa, 3 September 2024. DOK Istimewa
Paus Fransiskus menerima buket bunga Bineka Tunggal Ika di Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Selasa, 3 September 2024. DOK Istimewa

Profil Paus Fransiskus: Sarjana Teknik yang Memilih Jalur Imamat hingga Jadi Akademisi

Antara • 03 September 2024 18:06
Jakarta: Umat Katolik di Tanah Air tengah berbahagia. Sebab, pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia Paus Fransiskus tengah menyambangi Jakarta, Indonesia pada 3-6 September 2024.
 
Ini adalah kali ketiga Paus mengunjungi Indonesia. Pada 1970, Paus Paulus VI pernah ke Indonesia, begitu pula dengan Paus Yohanes Paulus II pada 1989.
 
Paus Fransiskus awalnya dijadwalkan ke Indonesia pada 2020. Namun, perjalanan itu ditunda karena pandemi covid-19.
 
Yuk kita kenalan lebih jauh dengan Paus Fransiskus dikutip dari laman Antara:

Paus Fransiskus lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio. Dia lahir di Buenos Aires, Argentina pada 17 Desember 1936.
 
Bergoglio adalah anak dari seorang imigran asal Italia. Ayahnya bernama Mario adalah seorang akuntan yang bekerja di perusahaan kereta api dan ibunya Regina Sivori adalah seorang ibu rumah tangga.
 
Bergoglio lulus sebagai Sarjana Teknik Kimia dan kemudian memilih jalur imamat, memasuki Seminari Keuskupan Villa Devoto. Pada 11 Maret 1958, ia masuk novisiat Serikat Yesus.
 
Ia menyelesaikan studi di bidang Humaniora di Chili dan kembali ke Argentina pada 1963 setelah lulus dengan gelar di bidang Filsafat dari Colegio de San José di San Miguel.
 
Dari 1964 hingga 1965 ia mengajar Sastra dan Psikologi di Immaculate Conception College di Santa Fé dan pada 1966 ia mengajar mata pelajaran yang sama di Colegio del Salvatore di Buenos Aires. Pada 13 Desember 1969 ia ditahbiskan menjadi imam oleh Uskup Agung Ramón José Castellano.
 
Dari tahun 1967-1970 dia belajar Teologi dan memperoleh ijazah dari Colegio San José. Bergoglio kemudian melanjutkan pelatihannya antara tahun 1970 dan 1971 di Universitas Alcalá de Henares, Spanyol, dan pada 22 April 1973 mengucapkan kaul kekal sebagai seorang Yesuit.
 
Dia kemudian kembali ke Argentina dan menjadi pengajar sekaligus akademisi. Bergoglio merupakan seorang Profesor di Fakultas Teologi San Miguel, Konsultan Provinsi Serikat Yesus, dan juga Rektor Colegio Máximo Fakultas Filsafat dan Teologi.
 
Pada 31 Juli 1973, ia diangkat menjadi Kepala Provinsi Jesuit di Argentina. Ia kemudian melanjutkan pekerjaannya sebagai akademisi dan dari tahun 1980 hingga 1986 sekali lagi menjabat sebagai Rektor Colegio de San José, serta pastor paroki di San Miguel.
 
Pada 20 Mei 1992, Paus Yohanes Paulus II mengangkatnya menjadi Uskup Tituler di Auca dan Uskup Auksilier di Buenos Aires. Pada 27 Mei, ia menerima penahbisan Uskup dari Kardinal di katedral.
 
Ia memilih moto episkopal "miserando atque eligendo" dan lambang Serikat Yesus "IHS" terpasang pada stolanya.
 
Bergoglio menjabat sebagai Uskup Agung Buenos Aires, Argentina sejak 1998 dan diangkat sebagai Kardinal pada 2001 oleh Paus Yohanes Paulus II.
 
Paus Fransiskus merupakan Paus ke-266 menggantikan Paus Benediktus XVI dan merupakan Paus pertama ordo Yesuit yang berasal dari benua Amerika. Dia terpilih menjadi Paus melalui Konklaf Kepausan pada 13 Maret 2013.
 
Konklaf adalah suatu pertemuan Dewan Kardinal tertutup yang diadakan untuk memilih seorang Paus. Saat itu, Bergoglio terpillih di hari kedua Konklaf.
 
Sepanjang kehidupan publiknya, Paus Fransiskus terkenal karena rendah hati, memiliki empati serta belas kasihan, kepedulian tinggi terhadap orang miskin, dan komitmennya pada dialog antaragama.
 
Dia juga mendapatkan pujian karena pendekatan kepausan yang tidak formal, seperti memilih tinggal di wisma Domus Sanctae Marthae ketimbang di apartemen kepausan di Istana Apostolik yang digunakan oleh Paus sebelumnya.
 
Paus Fransiskus juga dikenal sebagai sosok yang sangat terbuka pada kesetaraan gender. Dia berpendapat gereja harus lebih terbuka pada semua komunitas serta anti pada diskriminasi.
 
Sebagai mantan akademisi, Paus Fransis juga memberikan kritik tajam pada kapitalisme yang tidak terkendali dan ekonomi pasar bebas, konsumerisme serta pembangunan berlebihan. Dia menyoroti seharusnya pemimpin dunia dapat lebih fokus pada tindakan yang menjaga lingkungan serta mencegah perubahan iklim.
 
Paus Fransiskus juga menekankan agar Gereja Katolik menentang segala bentuk hukuman mati di seluruh dunia dan meminta supaya jenis hukuman ini dihapus secara global.
 
Dalam diplomasi internasional, Paus Fransiskus memberikan bantuan diplomatik dalam berbagai konflik antarnegara seperti Amerika Serikat dengan Kuba, kasus pengungsi migran di Eropa dan Amerika Tengah.
 
Pada 2022, Paus Fransiskus juga menyatakan permohonan maaf atas peran Gereja dalam peristiwa genosida suku asli di Kanada, Amerika Utara. 
 
Baca juga: Kesederhanaan Paus Fransiskus di Indonesia: Naik Innova hingga Nginap di Kedubes Vatikan

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan