Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Airlangga (Unair), Helena Cornelia, meraih gelar Raki Intelegensia di ajang Raka Raki Jawa Timur 2024. DOK Unair
Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Airlangga (Unair), Helena Cornelia, meraih gelar Raki Intelegensia di ajang Raka Raki Jawa Timur 2024. DOK Unair

Buat Inovasi Kerupuk dari Duri Ikan, Mahassiwa Unair Sabet Gelar Raki Intelegensia

Renatha Swasty • 10 Oktober 2024 13:55
Jakarta: Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Airlangga (Unair), Helena Cornelia, meraih gelar Raki Intelegensia di ajang Raka Raki Jawa Timur 2024. Kontes ini menjadi salah satu ajang bagi generasi muda potensial untuk mempromosikan pariwisata Jawa Timur.
 
Kontes duta wisata bukan hal baru bagi Helena. Ia telah menekuni ajang duta wisata sejak kecil. Duta wisata membuka dunia baru bagi diri Helena, seperti pengembangan kemampuan berbicara depan umum dan interaksi sosial.
 
“Saya sudah menekuni duta wisata sejak kecil. Duta wisata memberikan saya banyak manfaat seperti public speaking dan berinteraksi dengan banyak orang. Selain itu, kegiatan seperti ini linear dengan jurusan saya. Raka Raki Jawa Timur tidak hanya menobatkan duta wisata, tetapi juga membuka banyak peluang bagi pengembangan keterampilan kami,” ungkap Helena dikutip dari laman unair.ac.id, Kamis, 10 Oktober 2024.
 
Raka Raki tahun ini mengangkat tema kreatif ekonomi yang mendorong peserta menciptakan inovasi di bidang perekonomian. Helena mengembangkan sebuah inovasi dengan menciptakan kerupuk dari duri ikan.

“Dalam pengaplikasian inovasi, saya memilih Kampung Cabut Duri, Sidoarjo. Saya melihat kampung tersebut berpotensi besar. Mereka juga dapat membangun zero waste village dari pengolahan limbah ikan. Akhirnya saya memiliki inovasi pemanfaatan duri ikan bandeng menjadi kerupuk,” beber Helena.
 
Masyarakat Kampung Cabut Duri menyambut antusias inovasi Helena. Sebelumnya, pemanfaatan limbah ikan pernah terlintas dalam pikiran masyarakat Kampung Cabut Duri.
 
Namun, beberapa hambatan seperti media dan pengetahuan membuat mereka kembali mengurungkan ambisi. Dengan kedatangan Helena, semangat masyarakat Kampung Cabut Duri kembali muncul untuk mengelola limbah ikan.
 
Helena menyadari dalam proses pengembangan inovasi ia tidak dapat berjalan sendiri. Helena berkolaborasi dengan PT Pertamina dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Kedua mitra tersebut memberikan dukungan mulai dari fasilitas, pelatihan, hingga sertifikasi halal.
 
“Saya menggandeng Pertamina untuk mengadvokasi fasilitas dan pelatihan untuk Kampung Cabut Duri. Selain itu, saya juga bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk membantu terkait manajemen BPOM dan sertifikasi halal. Setelah itu, kami dapat melakukan penjualan dan penyebarluasan produk,” kata Helena.
 
Kerja sama ini mendatangkan banyak manfaat kepada pihak-pihak yang terhubung, terutama Kampung Cabut Duri. Di masa mendatang, Helena akan berkontribusi lebih besar terhadap sosial.
 
“Saya berharap sebagai Raki Intelegensia bersama Raka Raki Jawa Timur dapat berkolaborasi membangun Jawa Timur, khususnya bidang pariwisata,” tutur dia.
 
Baca juga: Penelitian Unair: Ekstrak Daun Benalu Duku Berkhasiat Sebagai Anti Virus Penyakit Tetelo

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan