Waka BRIN Prof Amarulla Octavian saat menjadi pembicara kunci pada International Conference on Sustainable Coral Reef di Manado, Sulawesi Utara. Foto: Dok BRIN
Waka BRIN Prof Amarulla Octavian saat menjadi pembicara kunci pada International Conference on Sustainable Coral Reef di Manado, Sulawesi Utara. Foto: Dok BRIN

BRIN Siapkan Teknologi Canggih Merestorasi Terumbu Karang

Wandi Yusuf • 14 Desember 2024 18:59
Manado: Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyiapkan teknologi canggih untuk merestorasi terumbu karang. Wakil Kepala BRIN Prof Amarulla Octavian mengatakan pertumbuhan terumbu karang terganggu karena menurunnya kualitas air laut.
 
Menurut dia, perubahan iklim berupa pemanasan global dan kenaikan permukaan air laut sangat berpengaruh pada kesehatan laut. Selain terumbu karang, kualitas air laut juga mengganggu hutan bakau, rumput laut, ikan, dan berbagai biota laut.
 
"Secara keseluruhan terjadi gangguan ekosistem kelautan hingga beberapa periode ke depan," kata Octavian melalui keterangan tertulis, Sabtu, 14 Desember 2024.

Pernyataan Octavian itu disampaikan saat menjadi pembicara kunci pada International Conference on Sustainable Coral Reef pada 13-15 Desember 2024 di Manado, Sulawesi Utara. Tema Konferensi Internasional adalah Science, Conservation, Resilience, and Development.
 
Octavian menyampaikan berbagai teknologi canggih dapat dimanfaatkan untuk melakukan restorasi terumbu karang. Sekaligus sebagai monitoring perkembangan kesehatan laut.
 
Berbagai hasil riset BRIN ditampilkan sebagai upaya mengundang para ilmuwan kelautan internasional untuk bekerja sama melakukan riset. Hasil riset BRIN dipaparkan juga untuk menunjukkan kredibilitas dan komitmen Pemerintah Indonesia mendukung program-program PBB sesuai tujuan United Nations on Sustainable Development Goals (SDG). 
 
Konferensi internasional ini dipimpin Prof Indroyono Susilo. Pembicara kunci berikutnya adalah Deputi Sumberdaya Kelautan Kemenko Pangan, Dandy Satria Iswara; dan Rektor Universitas Hasanuddin Prof Jamaludin Jompa.
 
Hadir Executive Director of CTI-CFF Regional Secretariat Dr Frank Keith Griffin. Delegasi internasional berdatangan dari 23 negara, termasuk beberapa pimpinan perguruan tinggi dari dalam negeri dan luar negeri, perwakilan lembaga think tank, dan NGO. 
 
Beberapa pengamat kelautan internasional juga tampak hadir memantau jalannya konferensi. Pada saat yang bersamaan, pemerintah daerah juga menyelenggarakan Festival Pesona Selat Lembeh sebagai rangkaian peringatan Hari Nusantara.
 
Baca: BRIN-PSN Kerja Sama Bangun Paltform Satelit GEO

Konferensi Internasional dibuka secara resmi oleh Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Victor Gustaf Manoppo. 
 
Konferensi Internasional terbagi ke dalam plenary session dan 13 topic session. Para periset BRIN memaparkan makalah masing-masing pada seluruh topic session.
 
Di sana, Octavian juga memimpin beberapa bilateral meeting dengan delegasi negara-negara peserta konferensi. Para guru SD, SMP, dan SMA juga membawa anak didiknya untuk menumbuhkan kecintaan pada dunia laut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan