Fadli menyampaikan hubungan bilateral ini bukan sekadar hubungan diplomatik. Tetapi juga simbol dari persahabatan mendalam antara dua negara dengan latar belakang budaya berbeda namun saling melengkapi.
“Selama 75 tahun, Indonesia dan Amerika Serikat telah menunjukkan bahwa kemitraan yang dibangun di atas rasa saling menghormati dan nilai-nilai bersama dapat memberikan kontribusi nyata bagi rakyat kedua negara,” ujar Fadli dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Senin, 9 Desember 2024.
Fadli menuturkan Indonesia dan Amerika Serikat dengan latar belakang budaya yang kaya dan beragam, berbagi nilai-nilai penting. Seperti demokrasi, multikulturalisme, dan inklusivitas.
"Indonesia sebagai bangsa yang memiliki lebih dari 17.000 pulau, 1.300 kelompok etnis, dan lebih dari 700 bahasa, serta Amerika Serikat yang merupakan rumah bagi beragam budaya dan etnis, menjadi contoh kepada dunia bahwa keberagaman adalah kekuatan,” tutur dia.
Baca juga: Belajar Diplomasi Langsung dengan Dubes AS, Yuk Ikutan Ambassador's Youth Diplomacy Academy |
Dia berharap berbagai nilai-nilai universal ini dapat menjadi pelajaran penting bagi dunia. Bahwa persatuan dalam keberagaman adalah hal esensial dalam membangun masyarakat berkelanjutan.
Acara ini juga menjadi simbol dari hubungan kokoh dan komitmen bersama kedua negara dalam menciptakan dunia yang lebih inklusif, damai, dan sejahtera.
“Saya berharap agar persahabatan antara kedua negara terus berkembang, membawa harapan dan peluang bagi rakyat Indonesia dan Amerika Serikat, serta generasi-generasi mendatang,” tutur Fadli.
Sebagai bagian dari perayaan ini, Konser U.S.–Indonesia Gala 75 menampilkan musisi dari kedua negara, termasuk Empire Wild dari Amerika Serikat; Joey Alexander, pianis jazz berbakat asal Indonesia; dan Jakarta Simfonia Orchestra. Konser ini menjadi simbol harmoni dan kerja sama yang terus berkembang antara kedua bangsa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News