Ilustrasi: MI/Gino Hadi
Ilustrasi: MI/Gino Hadi

Kampus Mengajar, Ratusan Mahasiswa Unej Mengajar Siswa Hingga ke Pelosok

Antara • 03 Agustus 2022 17:09
Jember:  Ratusan mahasiswa Universitas Jember (Unej) dari beragam fakultas serentak mulai mengajar di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama ke berbagai daerah pelosok hingga luar Pulau Jawa.  Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kampus Mengajar edisi semester gasal tahun akademik 2022/2023.
 
Penempatan terjauh Kegiatan Kampus Mengajar yang menjadi bagian dari Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) berada di SMP Swasta Ali Imron, Medan, Sumatera Utara, sedangkan dosen pembimbing lapangan terjauh ditempatkan di SMP Katholik Santo Paulus, Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
 
"Saya mengingatkan bahwa seluruh mahasiswa peserta Kampus Mengajar memiliki tantangan yang dihadapi di lapangan tidaklah ringan," kata Rektor Universitas Jember (Unej) Iwan Taruna saat melepas ratusan mahasiswa secara resmi di Gedung Auditorium Unej, Rabu, 3 Agustus 2022.

Menurutnya peserta Kampus Mengajar akan ditempatkan di sekolah pelosok yang mungkin jauh dari fasilitas terbaik.  Sehingga akan menghadapi anak didik yang perlu penanganan khusus serta banyak tantangan lain.
 
"Tetapi justru kegiatan Kampus Mengajar MBKM sengaja didesain untuk mengajak mahasiswa ikut serta memajukan pendidikan di sekolah yang masih perlu perhatian semua pihak," tuturnya.
 
Ia mengatakan, sederet tantangan itu diharapkan memunculkan semangat pantang menyerah serta memupuk kemampuan softskill mahasiswa Unej, sehingga dapat menggali potensi lokal, menemukan masalahnya dan berusaha menciptakan solusinya.
 
Wakil Rektor I bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Unej Slamin menjelaskan, terdapat 868 mahasiswa yang mendaftarkan diri di kegiatan Kampus Mengajar angkatan keempat itu.  "Namun setelah melewati tahapan seleksi, akhirnya terdapat 606 mahasiswa yang dinyatakan berhasil lolos. Selama mengikuti kegiatan Kampus Mengajar, akan ada 47 dosen pembimbing lapangan (DPL) yang membimbing dan mengawasi para peserta," katanya.
 
Ia mengatakan, keuntungan lainnya bagi mahasiswa adalah selama lima bulan penugasan setiap bulannya akan menerima honorarium dari Ditjen Dikti Kemendikbudristek.
 
Sementara salah seorang mahasiswi Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP, Diah Niken mengatakan, sudah mempersiapkan tiga program besar selama lima bulan pengabdiannya di SMP Negeri 3 Bangsalsari, Kabupaten Jember.
 
"Pertama program peningkatan literasi baca dan numerik, membangun budaya hidup bersih serta pengembangan kegiatan ekstrakulikuler bagi siswa di luar jam belajar," ujarnya.
 
Baca juga:  Dorong Kuliah Tatap Muka, Kemendikbudristek: Kita Semakin Kebal


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan