Dalam pasal 12 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tercantum jenjang pendidikan kepramukaan yang juga dikenal sebagai tingkatan Pramuka, terdiri dari Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega.
Selanjutnya pada pasal 13 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 dijelaskan bahwa setiap warga negara Indonesia yang berusia 7 sampai dengan 25 tahun berhak ikut serta sebagai peserta didik dalam pendidikan kepramukaan tersebut.
Baca: Sejarah Pramuka di Indonesia |
Lantas, seperti apa penjelasan terkait tingkatan Pramuka? Berikut ulasannya dikutip dari laman UKM Pramuka UNM.
1. Siaga
Siaga merupakan tingkatan paling dasar dalam pramuka yang berusia 7 – 10 tahun. Pada usia tersebut memiliki sifat yang unik, dan pada dasarnya mereka merupakan pribadi begitu aktif. Sikap yang cukup menonjol yaitu keingintahuan (curiosity) yang sangat tinggi, senang berdendang, menari dan bernyanyi, suka meniru, agak manja, senang mengadu, dan sangat suka dipuji.Formasi barisan upacara pembukaan dan penutupan latihan tingkatan siaga berupa lingkaran dan menyiratkan dunia siaga yang masih dilindungi dan dibina sepenuhnya oleh pembinanya. Siaga porsi terbesarnya adalah Ing ngarsa sung tulada (di depan memberi teladan), sedangkan siaga porsi terkecil adalah ing madya mangun karsa (di tengah – tengah membangun/menggerakkan kemauan) dan tut wuri handayani (dari belakang memberi dorongan).
Siaga memiliki tiga tingkatan Tanda Kecakapan Umum (TKU) yang bisa diperoleh setelah menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU). TKU tersebut ialah siaga mula, siaga bantu, dan siaga tata. TKU tingkatan siaga berwarna hijau dan berbentuk sebuah janur.
2. Penggalang
Penggalang merupakan anggota muda gerakan pramuka yang berusia 11 – 15 tahun. Pada usia tersebut memiliki sifat keingintahuan (curiosity) yang tinggi, semangat yang kuat, sangat aktif, dan suka berkelompok. Oleh karena itu, yang menjadi titik terberat dari latihannya terletak pada kegiatan regu yang didasari oleh sistem beregu dalam seluruh pelaksanaan kegiatan dari pasukan penggalang.Formasi upacara pembukaan dan penutupan latihan penggalang sudah lebih luas dan lebar dibandingkan siaga yang masih tertutup (formasi lingkaran). Adapun formasi barisannya yaitu bentuk angkare (barisan berbentuk U), simbol tersebut mengkiaskan bahwa penggalang mulai diperkenalkan melihat dunia luar dan pembina penggalang sudah mulai melepaskan anggota penggalang dalam pelaksanaan tugas melalui pemimpin - pemimpin regu yang menjadi tulang punggung di dalam pasukan penggalang.
Penggalang memiliki tiga tingkatan TKU, yaitu penggalang ramu, penggalang rakit, dan penggalang terap. TKU penggalang berwarna merah dan terdapat gambar mayang terurai (bertangkai bunga kelapa tiga buah) yang berwarna putih.
3. Penegak
Penegak merupakan tingkatan pramuka yang berusia 16 – 20 tahun. Secara umum usia tersebut masuk pada masa sosial (Kohnstam) atau disebut juga masa remaja awal yaitu masa pencarian jati diri, serta memiliki semangat yang kuat, suka berdebat, kemauannya kuat, agak sulit dicegah kemauannya apabila tidak melalui kesadaran rasionalnya, ada kecenderungan agresif dan sudah mengenal cinta.Formasi bentuk upacara pembukaan dan penutupan latihan tingkatan penegak adalah barisan terbuka dari semua sudut yang disebut bersaf. Filosofisnya yaitu penegak memberikan porsi lebih besar terhadap pemberian dorongan, motivasi dan arahan (tut wuri handayani), di tengah – tengah menggerakkan (ing madya mangun karsa), dan di depan memberi keteladanan (ing ngarsa sung tulada).
TKU tingkatan penegak terbagi menjadi dua, yaitu penegak bantara dan penegak laksana. TKU penegak berwarna hijau dengan gambar dua tunas kelapa dan bintang berwarna kuning.
4. Pandega
Pandega merupakan anggota tingkatan pramuka yang berusia 21 – 25 tahun, pada tingkatan ini disebut juga Senior Rover. Seorang pramuka pandega disebut sebagai remaja madya yang berproses ke arah kematangan jiwa dan kesadaran diri untuk memperjuangkan dan meraih cita – cita. Sifatnya yang agresif sudah mulai mengendap, sosialitasnya semakin tinggi, dan pertimbangan rasionalnya semakin tajam.Selain itu, pada tingkatan pandega memiliki sikap mandiri, tegas, idealis, dan santun tercitra dalam kesehariannya. Lalu, kreatif dan suka berkarya, kepatuhan yang tinggi terhadap aturan merupakan ciri seorang pandega.
Formasi barisan yang digunakan adalah bersaf satu lurus atau formasi lidi. Adapun makna filosofis yang terkandung dari formasi ini yaitu bahwa pandega sudah dibebaskan melihat dunia luar dan dapat menentukan arah jalannya sendiri dengan tanggung jawab pembina. Hubungan pembina dengan pandega yaitu sebagai mitra di mana pembina berperan lebih besar untuk memberi dorongan, motivasi, dan arahan (Tut wuri handayani).
SKU pandega hanya memiliki satu tingkatan, yaitu pandega. TKU pandega berwarna merah dengan gambar dua buah tunas kelapa dan bintang berwarna emas.
Itulah empat tingkatan dalam pramuka. Setiap anggota dalam tingkatan pramuka tersebut berkesempatan memperoleh tingkatan khusus yang disebut dengan Pramuka Garuda, yaitu tingkatan tertinggi dari masing-masing tingkatan pramuka.
(Eka Putri Wahyuni)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News