MTs Mathla’ul Anwar Sariyak Layung dibangun hasil swadaya guru dan masyarakat. Pembangunan sekolah yang sudah dimulai sejak awal Januari 2019 lalu ini pun terpaksa terhenti dan terkatung-katung di tengah jalan, karena kehabisan dana.
Sekolah swadaya yang berdiri di 2.000 meter persegi di pelosok Lebak ini hanya terdiri dua ruangan. Setiap ruang disekat untuk ruang kelas dan ruang guru.
Kepala Sekolah Fudi mengatakan, baru 6 bulan menempati sekolah hasil swadaya masyarakat sekitar yang peduli pendidikan ini. Sebelum direnovasi, sekolah ini bukanlah tempat yang layak digunakan untuk belajar. Siswa belajar tanpa kursi dan hanya beralasakan tanah.
"Baru 6 bulan sejak MTs ini dibangun. Dulu sekolah enggak seperti ini, dua tahun di rumah warga itu duduk di lantai tanah," kata Fudi di lokasi, Banten, Jumat, 5 Juli 2019.
Ia juga mengungkapkan siswa tidak dipungut biaya selama sekolah. Ia mengatakan apa yang ia lakukan bersama guru-guru lainya ikhlas untuk mecerdaskan kehidupan bangsa.
"Kami mendidik anak demi mencerdaskan kehidupan bangsa dan tidak mengharapkan apapun, gaji enggak ada guru disini, Lillahitallah,"ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut hasil donasi sejak 2 Mei-11 Juni 2019 diserahkan secara simbolik oleh Corporate Communication Medcom.id Findo Gading dan diterima langsung oleh Kepala Sekolah MTs Mathla’ul Anwar, Fudi. Findo berharap bantuan yang terkumpul dari donatur bisa bermanfaat untuk MTs Mathla’ul Anwar.
Perwakilan dari POC Anto berharap bantuan ini membuat MTs Mathla’ul Anwar bisa menghasilkan siswa-siswa bermanfaat dan berguna bagi lingkungan sekitar terutama negeri ini.
"Kami berharap dari Medcom.id, POC dan donatur, dengan bantuan ini sekolah semakin maju,"ucapnya.
Fudi bersyukur sekaligus berterimakasih dengan bantuan yang diberikan oleh donatur yang disalurkan melalui tim Drive for Edu Medcom.id dan POC. Ia berharap dengan bantuan ini, siswa lebih semangat bersekolah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News