"Smart library ini harus bisa menjadi tulang punggung e-learning di masa depan. Ini harapan saya," kata Nasir dalam sambutannya di Kampus Unnes, Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 27 September 2019.
Nasir berharap perpustakaan milik Unnesini bisa benar-benar menjadi rumah ilmu bagi mahasiswa dan dosen. Selain itu, menjadi salah satu pusat literasi dengan sistem digital.
"Bagaimana rumah ilmu itu benar-benar terealisasi di Unnes. Ini kalau dibiarkan, total investasinya besar," ujarnya.
Nasir berpesan agar perpustakaan dengan gedung cukup megah itu bisa dimanfaatkaan sebaik-baiknya. Ia tak ingin perpustakaan itu hanya jadi museum.
"Pak Rektor agar disediakan satu studio untuk bisa buat kuliah daring," kata Nasir.
Sementara itu, Rektor Unnes Fathur Rokhman menjelaskan, perpustakaan ini bakal menjadi pusat kegiatan unggulan di kampusnya. Ia pun mengungkap makna di balik penamaan Rumah Ilmu untuk perpustakaan pintar tersebut.
"Karena Unnes adalah rumah ilmu. Kita Di Unnes segala aktivitas terutama aktivitas perguruan tinggi harus berbasis ilmu," kata Fathur.
Menurut Fathur, Nasir juga turut berperan dalam pembangunan gedung perpustakaan ini. Sebab, Menteri Nasir mengeluarkan kebijakan yang memberikan ruang bagi perguruan tinggi untuk memanfaatkam dana masyarakat melalui jalur pendanaan mandiri.
"Jadi jalur mandiri Unnes kita berikan kesempatan bagi orang tua yang mampu memberika sumbangan berupa SPI (Sumbangan Pengembangan Institusi)," ujar Fathur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News