Ilustrasi puasa. Freepik
Ilustrasi puasa. Freepik

Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Jalani Puasa Sekaligus Diet dengan Aman

Renatha Swasty • 07 April 2022 16:08
Jakarta: Ahli gizi dari Universitas Airlangga (Unair), Mahmud Aditya Rifqi, menuturkan menahan lapar dan haus tidak semata-mata dapat dikatakan diet. Dia menjelaskan diet pada dasarnya ialah mengatur pola makan.
 
Hal itu penting untuk memperbaiki status gizi, mengontrol, atau menurunkan berat badan. Aditya menyebut ada bermacam-macam jenis diet, salah satunya intermittent fasting.
 
Intermittent fasting merupakan metode mengatur pola makan dengan cara berpuasa beberapa waktu. Itu ada polanya. Kita umat muslim menerapkan prinsip diet ini dalam bentuk puasa Ramadan. Jadi, dari salah satu metode diet, puasa itu salah satu metode juga dalam mengatur pola makan,” ujar Mahmud dikutip dari laman unair.ac.id, Kamis, 7 April 2022.

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair itu menuturkan terdapat syarat dan ketentuan yang harus dipatuhi bila ingin menjalankan puasa Ramadan sekaligus diet sehat menurunkan berat badan. Yaitu, mengontrol diri saat sahur dan berbuka serta mengatur asupan.

Mengatur asupan

Mahmud menuturkan saat puasa Ramadan tubuh dilatih mengonsumsi makanan teratur yaitu di waktu sahur dan berbuka. Namun, kerap kali waktu berbuka dijadikan sebagai ajang balas dendam dengan mengonsumsi makanan berlebih hingga malam hari. Hal tersebut tidak akan mengurangi lemak dalam tubuh.
 
“Kalau puasa lalu malamnya tidak berhenti-henti makan, maka itu tidak akan mencapai tujuan (mengurangi berat badan),” kata Mahmud.

Cairan

Mahmud menjelaskan saat menjalankan puasa tubuh akan menahan makan dan minum lebih dari 12 jam dalam sehari. Maka, untuk mengatur asupan di waktu sahur dan berbuka sangatlah diperlukan. Terdapat beberapa asupan yang perlu diperhatikan saat menjalankan puasa, yaitu

1. Cairan

Air mineral harus tercukupi selama Ramadan. Sebab, saat tidak berpuasa pun manusia membutuhkan setidaknya 2-3 liter air dalam sehari.
 
Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh, Mahmud menyebut perlu ditambah dengan mengonsumsi sayur berkuah. Serta buah yang mengandung banyak air, seperti tomat, timun, dan lain sebagainya.

2. Serat

Sayur dan buah adalah makanan yang mengenyangkan sekaligus menyehatkan. Kandungan serat dalam makanan dapat membuat tubuh tidak mudah lapar. Namun, perlu diingat saat sahur atau berbuka hindari buah yang memiliki rasa asam. Hal tersebut untuk mengantisipasi rasa tidak nyaman di lambung.

3. Karbohidrat dan protein

Kandungan karbohidrat dan protein sama pentingnya untuk kesehatan tubuh. Sehingga, dua hal tersebut perlu diimbangi asupannya baik saat sahur maupun berbuka.
 
“Jadi, yang salah itu kalau kita sahurnya makan nasi sebanyak-banyaknya. Tidak begitu, karena kalau makan nasi sebanyak banyaknya, gula darah kita naik, jam 10  nanti kita (sudah) lapar. Jadi, imbangi asupan karbohidrat, asupan lauk, protein, dan sayur sayuran,” ujar dia.
 
Baca: Penderita Diabetes Perhatikan Hal Ini Saat Berpuasa
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan