Kampus Sawah Merdeka merupakan ruang belajar bagi mahasiswa dalam memperoleh ilmu pengetahuan di luar bangku kuliah.
Kepala Tani Center IPB University, Hermanu Triwidodo mengungkapkan, kurikulum dan modul dikembangkan untuk menstrukturkan peran pengabdian dosen serta mahasiswa yang ingin mendalami dan mempraktikkan pemulian tanaman, produksi, dan tataniaga benih. Program ini juga melibatkan perguruan tinggi sebagai upaya membantu peningkatan kapasitas dan kapabilitas perguruan tinggi dalam penerapan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka : Kampus Sawah Merdeka (MBKM Pusaka).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Terdapat 233 mahasiswa yang mendaftar program MBKM Pusaka. Sedikitnya, ada 154 mahasiswa yang telah mengikuti program hingga ujian akhir.
Saat ini, kata Hermanu, MBKM Pusaka masih berjalan dan sudah mencapai tahap akhir. Secara garis besar, kegiatan MBKM Pusaka terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan pengembangan keilmuan (perkuliahan), kegiatan turun lapang ke desa, serta kegiatan publikasi dan laporan.
“Keunggulan dalam MBKM Pusaka ini adalah kurikulum yang dirancang tidak hanya memasukkan bidang keilmuan pertanian yang sempit, namun juga pertanian secara luas,” terang Hermanu, Minggu, 3 April 2022.
Saat ini MBKM Kampus Sawah Merdeka melibatkan 5 kampus, yaitu IPB University, Universitas Wiralodra, Universitas Bojonegoro, Universitas Mahasaraswati, dan Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa. Hermanu menerangkan, pada MBKM Pusaka tahun 2021-2022, hanya lima kampus tersebut yang terlibat.
"Namun demikian, untuk MBKM Pusaka selanjutnya tidak menutup kemungkinan akan lebih banyak kampus yang terlibat," imbuhnya.
Baca juga: Jadi Satpam di IPB, Buka Jalan Hudi Kuliah Hingga Dapat Gelar Doktor Lewat Disertasi Desa Digital
Dosen IPB University itu mengatakan, program ini memiliki cita-cita besar dalam mengembangkan pertanian Indonesia di masa depan. Kegiatan MBKM Pusaka diharapkan dapat melibatkan lebih banyak mahasiswa dari perguruan tinggi lain, terutama mahasiswa dari bidang luar pertanian.
"Hal ini dimaksudkan agar lebih banyak generasi muda yang memiliki kecintaan terhadap pertanian dan profesi petani, karena perhatian terhadap pertanian tidak hanya menjadi tugas IPB University atau mahasiswa Fakultas Pertanian saja," pungkas pakar pertanian terpadu dari IPB University ini.