Peraih gelar doktor dari IPB Hudi Santoso. Branda Antara
Peraih gelar doktor dari IPB Hudi Santoso. Branda Antara

Jadi Satpam di IPB, Buka Jalan Hudi Kuliah Hingga Dapat Gelar Doktor Lewat Disertasi Desa Digital

Antara • 30 Maret 2022 10:59
Jakarta: Pendidikan tinggi bisa diraih siapa pun asal dengan tekad kuat. Salah satunya mantan satpam Kampus IPB University, Hudi Santoso.
 
Hudi tak pernah menyangka bisa menempuh studi hingga program doktoral di kampus bergengsi seperti IPB. Dulunya, Hudi bekerja selama 4 tahun sebagai satpam di kampus itu.
 
"Sempat ngojek juga di kampus (IPB). Dari situ saya berpikir kalau begini terus, hidup saya stagnan, enggak ada perubahan. Alhamdulillah, diberi kemudahan. Masuk Diploma, lanjut S1 di UNS Solo, kemudian lanjut lagi Magister hingga Doktor di IPB," kata Hudi dikutip dari Antara, Rabu, 30 Maret 2022.

Dia menorehkan prestasi membanggakan usai menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor di IPB University, Bogor, Jawa Barat, Senin, 28 Maret 2022. Hudi berhasil meraih gelar doktor lewat disertasi berjudul 'Model Komunikasi Digital Desa Wisata dalam Pengembangan Kapasitas Pelaku Wisata di Kabupaten Bogor'.
 
Hudi mengatakan Kabupaten Bogor memiliki potensi desa wisata yang sangat besar. Sebanyak 42 desa berpotensi menjadi desa wisata dan 25 di antaranya sudah aktif sebagai desa wisata.
 
Namun, kata Hudi, pengelolaan desa wisata ini belum optimal terutama bila melihat potensi yang dimiliki. Dia menjelaskan pengelola desa wisata mestinya memiliki kemampuan dalam mengakses, mengelola, memanfaatkan berbagai platform apps media untuk menyampaikan informasi, promosi, dan membangun reputasi desa wisata yang dikelola.
 
"Pengelola desa wisata belum mampu melaksanakan praktik komunikasi pemasaran. Padahal, ini merupakan unsur penting untuk pengembangan dan keberlanjutan desa wisata yang mampu menghadirkan banyaknya kunjungan wisatawan sehingga keuntungan dapat diperoleh secara optimal," papa Hudi.
 
Hudi menjelaskan komunikasi pemasaran lewat media sosial sangat penting dalam mengembangkan desa wisata. Semakin tinggi pemanfaatan media sosial, seperti Facebook, Instagram, dan YouTube maka komunikasi pemasaraan semakin meningkat popularitasnya.
 
Penelitian Hudi menggunakan metode survei terhadap 166 responden yang didapat dari 3.320 orang populasi pelaku desa wisata di Kabupaten Bogor. Penelitian sejak Maret sampai Juni 2020 di empat kecamatan, yaitu Pamijahan, Leuwiliang, Babakan Madang, dan Tenjolaya.
 
Tim pembimbing disertasi terdiri atas Amiruddin Saleh, Musa Hubeis, dan Wahyu Budi Priatna. Sedangkan, tim penguji ialah Pudji Muljono dan Widodo Muktiyo.
 
Hudi yang kini menjadi dosen tetap Sekolah Vokasi IPB itu memaparkan untuk pengembangan desa wisata di Kabupaten Bogor dibutuhkan dukungan dari semua pemangku kepentingan. Terutama, pemerintah daerah Kabupaten Bogor.
 
Pemerintah daerah perlu membuat kebijakan prioritas seperti mengadakan pelatihan komunikasi pemasaran dan pemanfaatan media digital. Serta memfasilitasi modal untuk menguatkan kewirausahaan pelaku wisata agar desa wisata menjadi semakin berkembang.
 
"Selain itu, pelaku desa wisata di Kabupaten Bogor perlu membuka diri dengan cara aktif mencari informasi di media untuk meningkatkan fasilitas di desa wisata. Seperti wahana atau spot foto yang menarik sehingga dapat menarik wisatawan," kata dia.
 
Baca: 2.041 Peserta SNMPTN 2022 Lolos Jadi Calon Mahasiswa Baru IPB
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan