"Kami terus memonitor situasi pelaksanaan PTM," ujar Mendikbudristek Nadiem Makarim di kompleks Makam Soekarno, Blitar, Jawa Timur, Kamis 21 Oktober 2021.
Nadiem menilai Jawa Timur dapat dijadikan contoh penyelenggaraan PTM terbatas. Bahkan, Blitar, kata dia saat ini berada pada status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level satu.
"Kenyataannya aman-aman saja ya. Padahal PTM sudah berjalan lama. Jadi PTM bukan hal yang baru, sudah lama sebenarnya kita melakukan itu, bahkan sempat Delta," tuturnya.
Baca: Di Ponpes Tebuireng, Nadiem Sebut Santri Lebih Beruntung dari Siswa di Sekolah
Dia menuturkan, saat ini 55 persen sekolah di Tanah Air telah menjalankan PTM terbatas. Sinergi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan terus dilakukan guna menjaga PTM terbatas yang aman.
Kemendikbudristek juga melakukan random sampling untuk mengetahui situasi dan tingkat keamanan PTM terbatas. Nadiem meminta warga pendidikan tak panik, karena kasus infeksi covid-19 terus melandai.
"Saya rasa sebaiknya anak-anak tidak perlu dikorbankan lagi dari sisi pendidikan. Kita semua akan pulih dari covid-19, tapi anak-anak banyak sulit pulih dari learning loss dan secara psikologis yang luar biasa. Jadi resikonya lebih besar meneruskan Pembelajaran Jarak Jauh," tutur Nadiem.
Presiden Joko Widodo meminta jajarannya menyiapkan langkah-langkah mitigasi untuk mengantisipasi apabila terjadi gelombang ke tiga covid-19. Segala kegiatan termasuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas harus dilaksanakan dengan kehati-hatian yang tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News