"Arahan kami mapel-mapel teori itu sebaiknya daring. Artinya mapel produktif atau praktik yang kalau tidak bisa daring diusahakan datang ke workshop (bengkel) atau laboratorium," kata Wikan dalam kunjungannya ke SMK Negeri 27 Jakarta Pusat, Selasa, 11 Agustus 2020.
Wikan mengingatkan, sekolah wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat, ketika siswa melaksanakan praktikum. Selain itu, sekolah mesti menyiapkan fasilitas disinfeksi untuk siswa dan guru.
"Kami juga sudah berkoordinasi untuk dipastikan kesiapan protokol kesehatan di sekolah, tempat cuci tangan dan pembersihan," ujarnya.
Sementara itu, Direktur SMK, M Bakrun mengungkapkan, kesiapan SMK untuk kembali menggelar pembelajaran tatap muka masih menunggu data dari pemerintah daerah. Ia pun menegaskan kebijakan untuk membuka kembali sekolah ada di pemerintah provinsi.
"Kegiatan yang zona kuning dan hijau kan ada yang belum mengizinkan, kita terus koordinasi dengan dinas provinsi, beberapa belum mengizinkan, masih persiapan," kata Bakrun.
Baca: Seluruh SMK dan Perguruan Tinggi Boleh Praktikum Tatap Muka
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim akhirnya memperbolehkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan perguruan tinggi di seluruh zona covid-19 untuk menggelar pembelajaran tatap muka. Namun, pembukaan sekolah tersebut hanya untuk pembalajaran yang bersifat praktikum.
"Bukan pembelajaran teori, hanya praktik. Yaitu pembelajaran produktif yang harus menggunakan mesin-mesin," kata Nadiem dalam Webinar Penyampaian Penyesuaian Surat Keputusan Bersama (SKB) empat Menteri dan Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus, Jumat, 7 Agustus 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News