Mahasiswi UPH,  Advelina Hubertha Fanggidae. Foto: UPH
Mahasiswi UPH, Advelina Hubertha Fanggidae. Foto: UPH

Mahasiswa Farmasi UPH Sabet 3 Gelar Nasional-Internasional Kompetisi PCC

Ilham Pratama Putra • 05 Maret 2024 17:46
Jakarta: Mahasiswa S1 Farmasi Universitas Pelita Harapan (UPH), Advelina Hubertha Fanggidae berhasil memboyong tiga gelar juara pada ajang Patient Counseling Competition (PCC). PCC merupakan ajang keterampilan penyuluhan penggunaan obat dan manajemen kondisi kesehatan kepada pasien.
 
Sebanyak tiga gelar kompetisi PCC itu diraihnya untuk tingkat nasional maupun internasional. Di mana Advelina berhasil menjadi juara 1 PCC Pharmanova Institut Teknologi Bandung 2023, Juara 1 PCC Pharmacopeia Universitas Padjajaran tingkat Nasional 2023 dan Juara 1 PCC Kofein Universitas Airlangga tingkat Internasional 2024.
 
"Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan atas anugerah-Nya sehingga semua ini dapat tercapai,” kata Advelina dalam siaran pers UPH, dikutip Selasa 5 Maret 2024.

Kompetisi yang terdiri dari tes soal dan  konseling secara tatap muka ini dilakukan dalam Bahasa Inggris. Beberapa universitas ternama turut mengikuti perlombaan tersebut seperti Universitas Indonesia, selain Universitas Atma Jaya, Universitas Padjajaran, dan lainnya.
 
Selain menguji pengetahuan ilmiah tentang obat-obatan, para peserta juga dinilai berdasarkan kemampuan komunikasi yang baik dan empati saat berinteraksi dengan pasien. Menurut Advelina, faktor atau keunikan kompetisi ini adalah bagai mana peserta membangun komunikasi dan kepercayaan yang baik pada pasien dalam satu menit pertama.
 
Ia melakukan penggalian informasi obat secara detail sesuai dengan keluhan yang dialami pasien. Kemudian, Advelina menjelaskan cara penggunaan obat yang disesuaikan dengan pola makan dan istirahat pasien.
 
“Saya juga berusaha menjadi pendengar yang baik saat pasien menjelaskan keluhan atau kondisinya agar saya dapat menjadi fasilitator yang baik untuk memberi informasi obat yang sesuai,” tambahnya.
 
Kompetisi ini mengharuskan peserta untuk mengikuti rangkaian penyisihan, semi final, dan juga final dengan ketelitian dan tingkat konsentrasi yang tinggi. Ia menjelaskan tantangan utamanya adalah bagaimana menjelaskan mekanisme.
 
"Dan interaksi obat serta penyakit pasien yang rumit dalam bahasa medis secara sederhana untuk dapat dimengerti oleh pasien serta memastikan kepatuhan pasien dalam menggunakan obat sesuai instruksi,” jelas Advelina.
Baca juga:  Dosen Universitas Atma Jaya Raih Penghargaan Penelitian Bidang Keamanan Pangan


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan