Angie Anggari, pendiri Sekolah Tara Salvia mengatakan, jika tidak ada buku-buku bacaan yang bisa menarik minat membaca di sekolah, maka dapat dipastikan sekolah akan gagal membuat siswa senang membaca.
“Kebiasaan membaca akan berkembang menjadi budaya membaca jika didukung oleh berbagai faktor, seperti ketersediaan buku bacaan, kondisi siswa, lingkungan belajar, dan juga dukungan orang tua,” kata Angie di Jakarta, Rabu, 23 Januari 2019.
Baca: Pelajar Minim Bacaan Berkualitas di Sekolah
Menurut Angie, membaca memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran. Anak-anak dengan keterampilan membaca yang baik, biasanya memiliki pencapaian akademik yang baik pula.
Terlebih lagi pada era industri 4.0, kebiasaan membaca memiliki peran penting dalam menjamin keberlangsungan belajar seumur hidup secara mandiri. ?Kebiasaan membaca seseorang membuat dia bisa terus belajar di mana saja dan kapan saja.
“Kebiasaan membaca juga merupakan sarana untuk mengembangkan kemampuan mencari, mengevaluasi, dan memanfaatkan informasi pada diri siswa sejak dini,” ucap Angie.
Kesadaran sekolah untuk menyediakan buku bacaan nonbuku paket pelajaran masih rendah. Berdasarkan pendataan awal 2018 (baseline) yang dilakukan di 28% sampel sekolah dan madrasah mitra Program PINTAR Tanoto Foundation, hanya 9% sekolah yang memiliki inisiatif untuk menyediakan buku-buku bacaan nonbuku paket.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News