"Melalui webinar ini diharapkan peserta memiliki gambaran mengenai potensi nasional untuk menghadapi ancaman kedaulatan bangsa serta ancaman non-militer, seperti pandemi covid-19," ujar Perwakilan pengurus YPPIJ, Arissetyanto Nugroho dalam keterangan tertulis, Kamis, 1 Oktober 2020.
Ia menambahkan, era pandemi covid-19 Indonesia harus berhati-hati dalam memilih negara mitra produsen vaksin. Sebab, berkaitan dengan ketahanan ideologi Bangsa. Momentum Hari Kesaktian Pancasila 1 oktober 2020 hendaknya selalu mengingatkan semua pihak agar semakin menghayati Pancasila sebagai dasar hidup bangsa Indonesia.
"Dengan ideologi Pancasila yang kuat, maka Indonesia akan mampu menjadi negara unggul dan berperadaban maju di dunia," ujarnya.
Hadir sebagai pembicara yaitu Anggota Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) periode 1998-2002, Mayjen TNI Purn. Samsudin. Ia menceritakan kembali pengalamannya saat menghadapi Peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S).
Baca: Pertama di Indonesia, STP Trisakti Buka Program S3 Pariwisata
Saat itu, Samsudin merupakan anggota satuan khusus Angkatan Darat, RPKAD. Lalu, ia juga menjelaskan bagaimana pentingnya untuk bisa melihat Pancasila dengan rasional, bukan emosional.
Hadir pula Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Cecep Darmawan. Pengamat pendidikan ini memberikan refleksinya terhadap Hari Kesaktian Pancasila. Ia menekankan pentingnya menurunkan ideologi Pancasila ke dalam instrumen praktis untuk keseharian, bukan sekadar bahan ajar yang teoritik.
Acara webinar dihadiri sekitar 400 orang. Peserta terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum ini dipandu oleh Dosen Agribisnis Universitas Trilogi, Yodfiatfinda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News