Pengamat pendidikan, Indra Charismiadji mengatakan, jika kini banyak guru dan dosen yang malah bertindak sebagai "hakim" ketika menemukan karya plagiat dari peserta didiknya. Padahal lebih dari itu, pendidik diharapkan mampu melakukan fungsu pembimbingan.
"Yang sering kita hadapi pendidik itu lebih berperan sebagai hakim saja dari pada pembimbing mereka," kata Indra dalam Webinar Plagiarism dan Wajah Masa Depan Dunia Akademik Fakultas Hukum Universitas Mataram, Selasa, 27 April 2021.
Indra meminta, para pendidik untuk mulai membimbing peserta didiknya jika ditemukan karya plagiat. Tenaga pendidik juga harus mulai meningkatkan kewaspadaan peserta didik dengan menjelaskan apa itu plagiat.
"Intinya kita harus membimbing anak-anak didik kita. Jangan kita bertindak sebagai hakim saja, jangan kita langsung berbicara benar atau salah," sambung dia.
Setidaknya ada beberapa hal yang harus dipersiapkan tenaga pendidik dalam membimbing agar peserta didik terhindar dari kegiatan plagiarisme. Mulai dari membentuk kecakapan berbahasa hingga memilih kosakata.
"Tata bahasanya, pemikirannya, argumentasinya, parafrasenya. Lalu keterampilan mengutipnya, juga literasi informasi, manajemen waktu juga menjadi penting," terang Indra.
Dengan begitu, dia berharap hasil karya peserta didik akan mengarah pada bentuk yang orisinil. "Bagaimana mereka nanti bisa menyikapi apa yang disebut plagiat atau tidak. Di situlah fungsi seorang pendidik," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id