"Kami berharap peserta dapat berkolaborasi menghasilkan karya baru yang dapat bermanfaat bagi peningkatan kapasitasnya dalam pemajuan kebudayaan Indonesia dan bermanfaat dalam memperluas jejaring para pelaku budaya kita di dunia internasional," kata Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, Selasa, 13 Agustus 2024.
Kegiatan ini merupakan bentuk pelaksanaan pembinaan terhadap empat aspek tata kelola kebudayaan, yakni pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan.
"Residensi ini nantinya tersebar di tiga lokasi pelaksanaan dengan Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK), yaitu Tari Topeng Losari, Cirebon, Jawa Barat; Musikalisasi Pantun dan Tradisi Lisan, Pekanbaru, Riau; dan Olahraga Tradisional Jemparingan, Yogyakarta," papar dia.
Adapun pelaku budaya internasional yang berpartisipasi pada program ini berasal dari Australia, Meksiko, Italia, India, Kanada, Amerika Serikat, Belanda, Malaysia, Kolombia, India, Ekuador, Thailand, Mesir, Filipina, Yordania, dan Polandia. Pelaku budaya internasional tersebut akan berkolaborasi dengan pelaku budaya nasional yang telah terseleksi sejumlah 30 orang.
"Keberlangsungan program ini tentunya perlu didukung, mengingat manfaat jangka panjangnya bagi Indonesia," tutur Hilmar.
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Restu Gunawan, mengatakan Residensi Pemajuan Kebudayaan menjadi sarana melestarikan budaya Indonesia. Sekaligus mengandung semangat memperkenalkan budaya pada generasi muda.
"Keluaran program ini diharapkan dapat menciptakan bentuk– bentuk kolaborasi pelestarian OPK berupa karya kreasi baru atau bentuk lainnya dari hasil residensi atau pembelajaran intensifnya bersama pelaku budaya," ungkap dia.
Hasil dari kolaborasi tersebut akan ditampilkan di Halaman Museum Fatahillah Kota Tua Jakarta. Adapun pementasan dari residensi tiga OPK ini dijadwalkan pada 31 Agustus 2024.
"Hasil pembelajaran kesenian dan tradisi di tiap lokasi ini nantinya akan dikembangkan menjadi karya-karya kolaboratif dari seluruh peserta. Mereka nantinya akan menampilkannya dalam bentuk karya seni pertunjukan yang dapat diakses langsung oleh masyarakat," tutur Restu.
Baca juga: Dana Indonesiana Bikin Iri Seniman dan Budayawan di Luar Negeri |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News