Polmed menyerahkan policy paper untuk kebutuhan dunia industri di Sumut. Foto: Dok Polmed
Polmed menyerahkan policy paper untuk kebutuhan dunia industri di Sumut. Foto: Dok Polmed

Polmed Serahkan Dokumen Penelitian Kebutuhan Sektor Industri di Sumut

Wandi Yusuf • 08 Desember 2024 19:15
Jakarta: Politeknik Negeri Medan (Polmed) menyerahkan policy paper atau dokumen penelitian untuk kebutuhan dunia industri di Sumatra Utara (Sumut). Policy paper ini secara simbolis diserahkan kepada perwakilan dari sektor pemerintahan, dunia usaha, dan media di Sumut. 
 
"Kami telah menemukan bahwa sektor unggulan di Sumut adalah perkebunan kelapa sawit yang menjadi potensi besar daerah. Untuk itu, pendidikan vokasi di Sumut akan menyesuaikan kurikulumnya dengan kebutuhan industri ini," kata Direktur Polmed, Idham Kamil, melalui keterangan tertulis yang diterima, Minggu, 8 Desember 2024.
 
Idham mengatakan dokumen itu menjadi hasil konkret dari program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah. Program ini diinisiasi Direktorat Kemitraan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) sejak 2023.

Penyerahan policy paper ini dilakukan pada Diskusi Terpumpun Kemitraan Daerah bertema Kebijakan Lintas Sektor tentang Pengembangan dan Peningkatan Peran Satuan Pendidikan Vokasi dalam Pembangunan Daerah Sumatera Utara. Diskusi digelar di Hotel Le Polonia, Medan, Jumat, 6 Desember 2024 lalu.
 
"Diskusi ini menjadi forum strategis untuk membahas kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, industri, satuan pendidikan vokasi, dan media," kata Idham.
 
Dia juga mengajak industri dan pemerintah untuk bersama-sama membuat kebijakan strategis untuk mengatasi permasalahan ketidaksesuaian antara supply dan demand tenaga kerja. "Hanya melalui kolaborasi yang solid, kita dapat memastikan bahwa lulusan pendidikan vokasi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan industri di masa depan," kata Idham.
 
Baca: Vocationomics: Vokasi Jadi Penggerak Ekonomi Desa

Salah satu kesepakatan utama yang dihasilkan adalah dalam diskusi ini adalah pentingnya dukungan kebijakan dari pemerintah untuk memastikan pendidikan vokasi dapat menjadi mitra strategis industri kelapa sawit dan sektor lainnya di Sumut.
 

Penting Masukan Sektor Industri

Kepala Badan Perencanaan Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Sumatra Utara, Alfi Syahriza, mengatakan lembaganya menjadi fasilitator untuk menjembatani kebutuhan industri dengan pendidikan vokasi. Menurut dia, kolaborasi yang efektif antara sektor pendidikan dan dunia industri hanya dapat tercapai jika difasilitasi dengan kebijakan yang mendukung serta komunikasi yang intensif. 
 
"Poin utama yang harus menjadi prioritas dalam pengembangan pendidikan vokasi adalah pembelajaran harus berorientasi pada kebutuhan industri," kata Alfi.
 
Lebih lanjut, ia menyarankan agar institusi pendidikan vokasi meminta masukan langsung dari sektor industri untuk mengembangkan kurikulumnya. Dengan cara ini, praktik pendidikan dapat berjalan lebih maksimal dan menghasilkan lulusan yang benar-benar siap kerja.
 
WKU Koordinator VI Bidang Ristek dan Pengembangan SDM Kamar Dagang Indsutri (Kadin) Sumut, Ispan F Fachruddin, menekankan pentingnya masukan dari sektor industri dalam proses pengembangan kurikulum. Kadin menyerukan agar pendidikan vokasi terus berkolaborasi dengan industri untuk memastikan keselarasan antara pembelajaran dan kebutuhan tenaga kerja.
 
"Kami mendukung langkah pendidikan vokasi untuk lebih banyak berinteraksi dengan industri. Masukan langsung dari pelaku industri sangat penting dalam pengembangan kurikulum, sehingga materi yang diajarkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan di lapangan," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan