Plt Dirjen Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nizam, mengatakan hal ini berbeda dari dua angkatan sebelumnya. Nizam menyebut hal ini akan memberikan pengalaman yang baik buat mahasiswa.
"Jadi, tidak selalu berada di tempat wilayah masing-masing tapi bisa ditugasan dari Barat ke Timur, jadi adik-adik dapat pengalaman untuk terjun menjadi pendidik yang baik," ujar Nizam dalam Pelepasan Penugasan Kampus Mengajar 3 secara daring, Rabu, 23 Februari 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Nizam menyebut model lintas wilayah ini akan menambah pengetahuan budaya mahasiswa. Sehingga, mahasiswa mengenal Tanah Air jauh lebih baik.
"Jadi, ini lebih memberikan pengalaman dan menjadi nilai tambah bagi peserta Kampus Mengajar di masa depan," tutur Nizam.
Sebanyak 16.700 mahasiswa terpilih mengikuti program Kampus Mengajar Angkatan 3. Mereka akan menjadi tenaga pengajar bantuan di SD dan SMP seluruh provinsi di Indonesia.
"Total ada 16.700 mahasiswa yang akan diturunkan ke lapangan di 3.358 SD dan 583 SMP," ujar Direktur SD Kemendikbudristek, Sri Wahyuningsih.
Selain itu, terdapat 4.000 dosen pembimbing lapangan yang akan mendampingi mahasiswa. Tugas dosen pembimbing ini untuk membangun komunikasi antara mahasiswa, satuan pendidikan, guru, pemerintah daerah, serta pemerintah pusat.
"Ada 500 koordinator perguruan tinggi yang juga menghubungkan dosen, satuan pendidikan dan mahasiswa," tutur Sri.
Baca: Program Kampus Mengajar Angkatan 3 Bakal Fokus Tingkatkan Literasi Numerasi SD