Direktur SSB Pidie Marthunis Bukhari pada 2012, Yayasan Sukma Bangsa juga menerima murid beasiswa dari PT Mifa Bersaudara dan PT Bara Energi Lestari (BEL). "Ada 42 siswa penerima beasiswa, siswa SMP sebanyak 24 orang dan SMA sebanyak 18 orang, mereka ditempatkan di SSB Pidie," kata Marthinus, saat berbincang dengan Medcom.id di Gampoeng Pineueng, Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie, Aceh.
Kemudian pada 2015, PT BEL dan PT Mifa menghentikan beasiswa. Akhirnya pihak yayasan mengambil alih pemberian beasiswa tersebut, sekitar 9 siswa yang lulus SMP melanjutkan pendidikannya hingga tamat SMA.
Pada pertengahan 2016, Yayasan Sukma Bangsa juga menerima 22 siswa korban konflik asal Mindanao, Filipina. Ke-22 anak itu berasal dari provinsi Cotabato, Zamboanga, Basilan, Sulu, dan Tawi-tawi.
"Mereka mendapatkan beasiswa pendidikan secara penuh selama empat tahun, dari tingkat SMP hingga SMA," jelas Marthinus.
Pemberian bantuan pendidikan untuk mereka merupakan salah satu bagian dari proses negosiasi pembebasan 10 warga negara Indonesia (WNI) yang dilakukan Yayasan Sukma dengan kelompok Abu Sayyaf pada Mei 2016 silam.
Selain para penerima beasiswa, SSB tentu juga menerima sejumlah siswa dari masyarakat umum. Khusus untuk masyarakat umum, dikenakan kewajiban untuk membayar iuran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). Jumlah SPP di masing-masing tingkat satuan pendidikan berbeda.
"Kalau SPP SD sekarang ini Rp325 ribu/bulan, SMP Rp 400 ribu/bulan, dan SMA Rp 450 ribu/bulan. Itu belum termasuk dengan asrama. Kalau dengan asrama itu paketnya beda lagi, SMP jadi Rp 850 ribu/bulan dan SMA Rp 925 ribu/bulan," tutup Marthunis.
Asrama hanya diperkenankan bagi murid SMP dan SMA. Penerapan asrama atau boarding school pun hanya dilakukan di SSB Pidie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id