Muhadjir menyebutkan, dari 50 satuan pendidikan yang ada di kota Wamena, 23 di antaranya mengalami kerusakan. Paling banyak bangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mengalami kerusakan, dengan total 10 sekolah.
Kemudian sebanyak lima Sekolah Dasar (SD) dan lima Sekolah Menengah Atas (SMA), dan tiga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengalami kerusakan ringan dan sedang. Seperti kerusakan pada kaca jendela ruang kelas, pintu, papan nama sekolah. Satu ruangan Kepala SMP YPPK St. Thomas dilaporkan habis dibakar.
Selain sarana dan prasarana pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan World Vision Indonesia (WVI), Kementerian Sosial, TNI, Polda, dan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) akan melakukan konseling dan trauma healing bagi guru dan siswa korban konflik sosial.
"Kegiatan akan terus dilakukan hingga waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan tercukupi," kata Muhadjir dalam siaran pers yang diterima Medcom.id, Rabu, 16 Oktober 2019.
Untuk menangani kesehatan dan gizi anak-anak Papua, Muhadjir memastikan Program Anak Sehat (Progas) yang telah diluncurkan tahun lalu dapat diperluas hingga seluruh daerah di Papua dan meminta Dinas Kesehatan untuk memberikan vitamin agar anak terjamin kesehatan.
"Nanti saya koordinasi dengan Bu Menkes (Menteri Kesehatan, Nila Moeloek) untuk memberikan makanan tambahan dan vitamin agar gizi anak Papua terjamin, kemudian program sarapan sehat di sekolah dijalankan," kata Muhadjir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News