"Pas masuk SMK, saya hampir batal masuk ke sini. Karena uang tidak mencukupi. Cuma baju saja. Uang baju sekitar Rp3 juta dicicil," kenang Arham ketika berbincang di sekolahnya SMKN 7 Palu, Jalan Komodo, Talise, Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Rabu, 1 November 2023.
Siswa baru di SMKN 7 Palu tidak lagi dibebankan biaya masuk ataupun sumbangan. Namun, mereka mesti membeli seragam sebanyak lima pasang seharga Rp3,1 juta yang bisa dicicil.
Arham ingat ketika hampir tidak bisa bayar. Dia diminta masuk pesantren saja oleh orang tuanya.
"Saya tidak mau pesantren, saya suka pelayaran," kata Arham.
Cita-cita Arham masuk pelayaran karena melihat om nya yang bekerja di kapal. Sang om kini berstatus sebagai Perwira. Hal itu membikin Arham makin ingin masuk pelayaran.
Kegigihan Arham sekolah di SMKN 7 Palu didukung penuh sang orang tua. Ayahnya yang seorang tukang bangunan kerap mendapat orderan dan ibunya berjualan di depan rumah.
"Waktu awal masih bisa putih hitam, orang tua minta saya bertahan pakai pakaian itu. Akhirnya orang tua saya ada kerja, ibu saya jualan depan rumah. Jadi, itu dapat rezeki beli baju," kata Arham.

Arham dan temannya Soleha yang juga menerima Program Indonesia Pintar (PIP). Medcom.id/Renatha Swasty
Kini, Arham telah duduk di kelas XI jurusan Nautika Kapal Niaga (NKN). Dia tak cuma aktif di kelas tapi juga organisasi.
Dia menjabat sebagai Satgas di OSIS dan bermain bell di kelompok drumband SMKN 7 Palu. Sejumlah prestasi di drumband diukirkan baik tingkat kota maupun provinsi.
Arham sendiri sejak duduk di bangkus MTS 2 Palu sudah aktif di dunia seni. Dia memilih ekstrakurikuler drama dan pernah menang dalam kompetisi antarsekolah.
Prestasi ini juga yang membikin dia berhasil mendapat bantuan dari Program Indonesia Pintar (PIP), biaya personal pendidikan peserta didik yang berasal dari keluarga miskin/rentan miskin.
"Saya kaget, dari SD-SMP sudah kasih data untuk PIP tidak dipilih. Pas SMK, saya lihat grup WA sekolah ada nama saya dapat PIP," cerita Arham.
Kini, uang PIP yang diterimanya, ia berikan kepada orang tuanya. Dia tahu betul perjuangan orang tuanya menyekolahkan Arham dan empat saudaranya yang lain sampai harus meminjam ke tetangga dan saudara.
"Uangnya juga saya belikan untuk atribut seragam," beber Arham.

Kepala SMKN 7 Palu, Ashar. Medcom.id/Renatha Swasty
Sekolah berkomitmen bantu anak kurang mampu
Kepala SMKN 7 Palu, Ashar, mengungkapkan asal usul sekolahnya menggunakan seragam khusus. Dia menyebut sebelumnya, SMKN 7 Palu bernama Sekolah Pertanian dan Perikanan di mana identik dengan ketarunaan.Sehingga, pihaknya beradaptasi dengan karakter kelautan. Ashar mengaku pihaknya sampai izin ke Angkatan Laut untuk menggunakan pakaian khusus.
"Alhamdulillah waktu itu dapat izin. Ini yang kita pertahankan. Ini juga yang menjadi jiwa kemaritimannya ada," kata Anas.
Dia menegaskan anak-anak tidak dipaksa membeli baju saat awal-awal masuk. Mereka dapat lebih dulu menggunakan baju hitam putih sebelum bisa membeli seragam.
Bahkan, bila ada orang tua yang merasa kemahalan bakal diberikan keringanan untuk menyicil lebih lama. "Ada yang datang ke kami bilang enggak sanggup 'Saya cuma cuci pkaian orang', ya kita kasih cicil lebih lama," beber Ashar.
Pihaknya juga terus mengupayakan siswa miskin/rentan miskin di SMKN 7 Palu mendapat PIP. Saat ini, jumlah penerima KIP nominasi 56 siswa dan pemberian 63 orang.
PIP membantu
Bantuan pemerintah berupa PIP yang diterima Arham sangat membantu kehidupannya sehari-hari. Dia sudah merasa cukup dengan nominal yang diterima.Bahkan, orang tuanya sangat senang. "Bahagia, alhamdulillah bisa dapat, bisa bantu-bantu kasih orang tua," tutur Arham.
Baca juga: Hindari Siswa Putus Sekolah, Penyaluran PIP Diminta Lancar |
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id