Founder Cekka Studio, Nurul Idzi. DOK ITS
Founder Cekka Studio, Nurul Idzi. DOK ITS

Pertama di Indonesia, Startup Alumnus ITS Sulap Agel Jadi Lanyard hingga Gantungan Dinding

Renatha Swasty • 30 Oktober 2023 16:12
Jakarta: Startup alumnus S2 Magister Manajemen Teknologi (MMT) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Cekka Studio, memanfaatkan material agel sebagai bahan kerajinan rumah pertama di Indonesia. Cekka Studio ingin menggaungkan produk kerajinan ramah lingkungan dan dapat memberi dampak sosial lewat pemberdayaan masyarakat.
 
“Cekka menggunakan material agel yang tidak terkontaminasi dengan bahan kimia sehingga tidak merusak lingkungan tetapi kualitas produk masih terjamin,” kata Nurul Idzi, founder Cekka Studio dalam keterangan tertulis, Senin, 30 Oktober 2023.
 
Lulusan S1 Desain Produk Industri (Despro) ITS itu  terbesit membuat inovasi desain produk dari agel. Melalui pemanfaatan agel, Cekka Studio ingin mendobrak pengembangan produk dari alam dan memberikan dampak sosial pada komunitas serta ramah lingkungan.

Idzi menjelaskan serat agel merupakan serat daun gebang yang dipintal dan dianyam. Serat agel dapat menjadi alternatif material alam selain rotan dan eceng gondok.
 
Agel dapat digunakan menjadi kombinasi furniture bernuansa natural karena memiliki tampilan natural warna kecoklatan. Di tangan Cekka Studio, agel disulap menjadi produk lanyard, alas gelas, gantungan dinding, dan box.
 
Kualitas material agel juga tidak mudah patah dan lebih kuat. Berawal dari berkecimpungnya Idzi terhadap proyek dosen dalam pemberdayaan penganyam material agel, ia terbesit mengembangkan bisnis agel.
 
Saat ini, Cekka Studio menggandeng Kelompok Usaha Bersama (KUB) di Dusun Sambas, Kabupaten Bangkalan. Lewat kerja sama dengan penganyam tali agel, diharapkan Cekka Studio dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
 
“Nantinya, ibu-ibu ini akan berfokus pada produksi dan tim Cekka yang menginisiasi ide dan pemasaran,” ujar perempuan asal Situbondo ini.
 
Cekka Studio telah memenangkan beberapa nominasi sejak berdiri pada Agustus 2020. Saat ini, Cekka Studio terus berkembang dan terhimpun di bawah Inkubator Layanan Bisnis ITS (ILBI).
 
Produk Cekka Studio sudah terjual hingga lebih dari 2.500 produk. Pengiriman produk juga telah sampai ke Singapura.
 
Cekka Studio merupakan startup pertama Indonesia yang mengusung pemanfaatan agel. Masih awamnya material agel di kuping masyarakat menjadikan tantangan tersendiri dalam pemasaran produk.
 
Idzi mengefektifkan pemasaran dengan direct selling di beberapa pameran dan bazaar. “Dengan begitu, kita bisa memberikan brand awareness pada masyarakat dan mereka dapat melihat langsung seperti apa bentuk agel,” ujar dia.
 
Cekka Studio mesti melewati jatuh bangun dalam perintisan usaha. Pasalnya, di awal perintisan usaha tim Cekka sempat terlewat akan kurangnya quality control produksi dan pengiriman.
 
Alhasil, beberapa barang menjadi defect seperti contohnya kerajinan bengkok. “Kami pun mengevaluasi bersama tim dan akhirnya menyiasati dengan membentuk tim inti quality control dan pengetatan sebelum pengiriman produk,” papar Idzi.
 
Idzi berharap produk inovasi Cekka Studio lebih dikenal di masyarakat luas. Cekka Studio juga ingin merambah produknya untuk semua kerajinan rumahan yang diproduksi dengan material agel.
 
“Jadi, kita ingin menggaungkan kepada masyarakat produk kerajinan yang lebih bersahabat dengan lingkungan,” ujar Idzi.
 
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan