"Tantangan besarnya adalah tidak adanya kemerdekaan melakukan inovasi di tingkat sekolah," kata Nadiem dalam siaran YouTube Ditjen Dikti, Jumat 30 Juli 2021.
Bahkan, kata dia, guru pun masih belum mendapat ruang dalam memerdekaan dirinya. Masih banyak hambatan bagi guru untuk berinovasi.
"Di mana kita belum memerdekakan untuk guru mencari materi sendiri, merancang kurikulum sendiri untuk memutuskan mau mengajar lebih pelan atau lebih cepat," terang Nadiem.
Bahkan guru kadang harus menipu diri. Utamanya di saat seorang guru tahu seorang anak sejatinya belum memiliki kemampuan, tapi harus tetap melanjutkan pembelajaran.
"Ya tapi karena terpaksa harus mau naik kelas jadi ya mesti maju terus," sebut Nadiem.
Untuk itu, Nadiem berharap banyak dari salah satu program yang diusungnya, yakni Kampus Mengajar.
Baca juga: Kampus Mengajar, 22 Ribu Mahasiswa Siap Turun ke 3.000 Sekolah
Di mana dalam program tersebut, mahasiswa diandalkan untuk membantu guru dalam mengajar siswa SD hingga SMP di daerah. Bantuan mahasiswa dapat membantu para murid yang tertinggal.
"Jadi di sini kita harapkan peran penting mahasiswa," tutup Nadiem.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News